Episode 46. Tak Bermaksud

1.6K 167 3
                                    

Pukul 07.30

Elang keluar dari kamar mandi dengan pakaian yang sudah lengkap, terlihat ia menggunakan celana hitam dengan atasan kemeja berwarna merah maroon.

Dia tersenyum melihat istri prianya yang masih tertidur pulas didalam selimut, iapun berjalan mendekat lalu duduk disampingnya, tangannya mengelus lembut kening istrinya itu.

"Juli ayo bangun sudah pagi? Kau tidak makan tadi malam jadi pagi ini harus sarapan"

"Ehhm . . . Lima menit lagi"

"Aku harus ke kampus dan aku tak mau kepikiran kau sudah makan atau belum jadi bangun cuci muka dan gosok gigi, temani aku sarapan"

"Gendong" ucap Juli dengan manja

"Uuhhuu . . . . Istriku ini manja sekali" ucapnya sambil mengeposisikan istrinya lalu mengangkatnya dan menggedongnya ke kamar mandi.

"Aku berat gak?"

"Gak juga"

"Berarti ia donk"

"Hhhmmm . . . Maybe"

"Aaa . . . Aku gendut lihat perutku semakin besar" ucap Juli sambil perlahan berdiri karna Elang menurunkannya perlahan.

"Jelas saja didalam sini ada anakku"

"Jadi aku gendut?"

"Aku tetap mencintaimu walaupun kau gendut"

"Aaaaa . . . . Elang . . . . Jawab aku apa aku gendut?"

"Sudah cepat cuci muka dan gosok gigimu, aku keluar dulu aku harus menyiapkan tasku"

Tak sampai sepuluh menit Juli keluar dari kamar mandi, dan mendekat pada Elang yang sedang memakai sepatunya.

"Hari ini kau pulang jam berapa?" tanya Juli

"Hari ini ada tiga mata kuliah jadi mungkin sore aku akan pulang, maafkan aku ya dan maafkan ayahnya hari ini gak bis menemanimu periksa" ucap Elang sambil mengelus perut Juli

"Sudah aku bilang aku baik-baik saja, lagi pula bunda sangat senang kok bisa mengantarku periksa"

"Apa kau yakin Juli? Bagaimana kalau aku izin saja"

"Sudah kau kuliah saja, biar bunda yang menemaiku"

Elang menghela nafasnya dan bangun lalu memeluk Juli, "Maaf, aku mengambil kredit mata kuliah lebih banyak agar aku lebih cepat lulus tapi aku malah gak bisa menemaimu"

"Sudahlah ayo kebawah aku mulai lapar" ucap Juli menarik Elang

Elangpun langsung mengikutin Juli keluar dari kamarnya dan saat memenuruni anak tangga, Elang merangkul Juli membantunya perlahan turun.

"Aku bisa sendiri Lang"

"Ayolah Juli jangan membuatku menggendongmu" ucap Elang membuat Juli tersenyum melihat perhatian Elang

Namun saat sudah sampai di lantai dasar senyuman Juli hilang saat melihat Naomi, wanita yang di tolong Elang tadi malam berdiri dan tersenyum pada mereka berdua.

"Selamat pagi Elang . . . Pagi Juli . . . Eeh . . . Aku membantu bibi Hesti untuk membuatkan sarapan, aku membuatkan masakkan kesukaanmu Lang sebagai tanda terima kasihku" ucap Naomi tersenyum lebar

"Aah . . Terima kasih seharusnya biarkan bibi saja yang membuatkan sarapan" ucap Elang tersenyum tipis

"Ayo ke meja makan?" ucap Naomi lagi sambil meraih tangan Elang

Namun Elang dengan cepat menghindar, "Ia kita akan ke meja makan, ayo Juli" ucapnya mengiring Juli berjalan

Di meja makan Elang duduk ditengah sementara Juli dan Naomi saling berhadapan, terlihat dihadapan mereka tersaji sepiring nasi goreng lengkap serta menu lain yang berada ditengah meja makan.

Green or Blue (BL) ~END~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang