Episode 23. Memastikan

3K 294 0
                                    

~Elang Pov~

Melihat Juli pergi maka dengan cepat aku memperbaikin celanaku dan ikut keluar menyusulnya.

Aku melihatnya ke arah lorong dan aku yakin dia pasti hendak ke perpustakaan dengan cepat aku menyusulnya.

Dan kutarik tangannya, ia sempat kaget bahkan melawan tapi aku menariknya dengan kuat dan membawanya kegudang kosong yang telaknya di pojok sekolah.

"Elang apa yang mau kau lakukan?" tanyanya setelah aku mengunci pintu gudang dengan kami berada didalam

"Bukannta tadi kau mengajakku, sekarang kenapa bertanya" jawabku sambil mendekatkan diriku.

Aku merangkul pinggangnya, membuat tidak ada jarak di antara kami, ia tampak kaget tapi diam saja.

Maka dengan lembut kucium kembali bibir mungilnya itu, aku juga mengarahkan Juli untuk bersandar di dinding dan aku mengurungnya.

Ciumanan kami berjalan dengan sedikit liar, Juli seperti menuntutku dalam ciumanan ini, ia menghisap bibirku dan mengigitnya pelan, bahkan lidahnya berani masuk kedalam mulutku dan menyapu isinya.

Karna itu dengan senang hati aku menerimanya, aku juga tak ingin kalah dengannya, kuhisap pelan lidahnya, kupegang tekuk lehernya agar ciuman kami lebih dalam, lidah kami bermain bersama.

Aku sepertinya akan lepas kendali jika dia tak juga mendorongku saat ini, aku mencoba berpikir jernih, mengingat kembali bahwa Juli sedang sakit.

Kulepas ciumananku dan kutatap dia, wajahnya sangat merah, nafasnya memburu saat bibirnya bebas, aku tersenyum senang melihatnya seperti itu.

"Juli berbalik" ucapku membalikkan tubuhnya

"Aaah . . Elang kita benaran melakukannya disini"

"Tidak . . . Aku tidak membawa kond*m dan gel, aku tak ingin menyakitimu" ucapku sambil membuka celananya

Dengan mudah celananya jatuh ketanah dan terlihat punya Juli yang tegang tapi tak terlalu besar, aku mencuim tekuk lehernya

Membuatnya kegelian dan menaikin pundaknya, "Elang geli" ucapnya

"Rapatkan kakimu dan jangan terlalu keras mendesahnya" bisikku dengan sedikit jilatan di telingannya

Aku bisa melihat wajah Juli memerah karna tindakkanku ini, aku memegang miliknya dengan tangan Kiriku, sementara tangan kananku membuka kancing celanaku mengeluarkan milikku.

"Elang apa yang kau lakukan"

"Tenanglah aku tidak memasukkannya" ucapku sambil mengarahkah milikku di sela-sela kakinya

"Aaaah . . Elang . . . Eehhhmm" ucapnya kaget dan langsung menutup mulutnya sendiri

Aku mulai mengerakkan milikku yang berada ditengah-tengah paha Juli, saat aku milikku dan milik Juli bergesekkan.

Rasa nikmat menjalar diseluruh tubuhku, aku ingin sekali memasukkan tapi aku tak ingin menyakitinya dan juga anak dalam perutnya.

Ia saat ini Juli sedang mengandung anakku, kemaren setelah mengantarkan Juli aku kembali ke rumah sakit itu dan membaca semua berkas tentang Juli.

Jadi saat ini aku hanya perlu membuat Juli mau memeriksannya kembali dan semoga aja apa yang di katakan dokter dan hasil laporan itu benar adanya, karna entah kenapa aku merasa bahagia.

"Aaaah . . Elang kenapa kau jadi pelan" desahan Juli membuatku sadar

"Aku sedang menikmati ini, jika begini saja terasa nikmat bagaimana jika berada didalam sini" ucapku mengelus perutnya

Green or Blue (BL) ~END~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang