Pukul 20.45
Seorang pemuda baru saja keluar dari sebuah restoran hamburger sambil membawa dua plastik yang cukup besar berjalan dan masuk kedalam mobilnya.
Kkkrrrriiiinggg . . . .
Panggilan masuk di hpnya yang langsung ia jawab
"Hallo Lang kau sudah dimana?" tanya Juli yang sedang menelpon suaminya
"Ini sudah di jalan pulang tunggulah sebentar lagi" jawan Elang sambil menyalankan mobilnya lalu menjalankan mobilnya itu
"Pesananku sudah di beli?"
"Sudah aku baru saja keluar dari tempatnya nih sudah di lampu merah, sabarlah sebentar lagi sampai"
"Ia hati-hati dan cepatlah aku tak ingin makanannya dingin"
"Siap komandan lak . . . Aaah sial . . " ucap Elang langsung mengijak rem mobilnya membuat suara cukup keras.
"Elang . . . Elang . . . Lang kau kenapa?" ucap Juli panik karna mendengar mobil Elang berhenti mendadak
"Aahh sial . . . Juli tunggu sebentarnya . . . Aku matikan telponnya" ucap Elang
"Elang kau . . . . " panggilan itu terputus seketika Juli langsung panik dan kebingungan ia menelpon Elang beberapa kali tapi tidak ada jawaban
Sementara Elang keluar dari mobilnya lalu kedepan melihat seorang wanita yang hampir menabrak mobilnya karna ia berlari ke jalan raya.
Wanita itu terjatuh tepat didepan mobil Elang membuat Elang menunduk memegang pundak wanita itu mengecek keadaannya, "Permisi kau tidak apa-apa? Apa yang luka?"
Wanita itu menoleh ke Elang dan mereka langsung saling menatap, wanita itu tampak kotor bahkan bajunya sobek, rambutnya juga berantakan.
"Elang . . . " ucap wanita itu pelan
"Hei itu dia cepat" suara dari arah belakang membuat Elang langsung menoleh dan wanita itu langsung berdiri dan memegang kedua tangan Elang
"Tolong aku . . . Mereka mengejarku ingin menangkapku"
"Kalau gitu ayo cepat masuk ke mobil" ucap Elang segera menarik wanita itu dan membawanya pergi dengan mobilnya
"Hei tunggu . . . Brengs*k . . . Awas kau" ucap salah satu pria yang mengerja wanita tadi
Elang bisa melihat dari kaca spion, orang-orang yang mengejar wanita tadi tampak kesal dan marah
"Ahhaahh . . . Terima kasih Lang untung itu kamu dan terima kasih mau menolongku jika tidak aku tak tau lagi bagaimana"
"Siapa mereka? Dan kau kenapa?" ucap Elang sambil sesekali melihat ke arah wanita yang duduk disampingnya
"Ceritanya panjang Lang tapi sekarang aku perlu tempat untuk bersembunyi"
"Kau bisa ikut aku pulang tapi tolong ceritakan kau kenapa?"
"Terima kasih Lang dan maaf merepotkanmu" ucap wanita itu sambil memasang wajah sedih
Elang hanya tersenyum tipis sambil memperhatikan wanita itu, terlihat ada beberapa memar di tubuhnya, tapi Elang kembali fokus melihat ke jalan dan ia harus pulang cepat karna istrinya sudah menunggu dengan khawatir.
Jelas saja saat ini Juli tengah duduk di ruang tamu bersama bibi Hesti yang memegangi tangannya.
"Lima menit lagi jika Elang belum juga pulang ayo kita susul" ucap Juli dengan wajah ketakutan
"Sabar tuan mungkin tuan Elang sudah berada dijalan" ucap bibi Hesti berusaha menenangkan orang yang sedang hamil 8 bulan ini
Juli duduk dengan gelisah sambil terus mencoba menghubungi suaminya itu tapi masih belum ada jawaban juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Green or Blue (BL) ~END~
RomanceTamat ✅ Bagaimana kalau jika siswa paling berprestasi bahkan dikenal sebagai siswa paling teladan dengan citra sangat bagus diberikan tugas oleh kepala sekolah untuk mengajarkan anak paling bermasalah di sekolah bahkan ada yang mengatakan siswa itu...