Episode 39. Sebuah Pengakuan

1.8K 207 3
                                    

~Elang Pov~

"Eehhm . . . . Jam berapa sekarang" gumanku sambil terbangun dari tidurku

Aku tertidur disofa ruang tengah dengan setengah sadar aku melihat jam di tanganku yang ternyata sudah menunjukkan jam 5 sore lantas akupun bangun dan duduk.

Kuusap pelan kedua mataku untuk menghilangkan rasa kantukku, kemudian aku bangun dan beranjak ke kamar mandi untuk mencuci mukaku.

Setelah kurasa kantukku hilang aku ke dapur dan masak makan malam, aku berniat membuatkan Juli sup ayam dan aku perlu satu jam untuk menyelesaikannya.

Aku menyiapkannya masakkanku tadi di meja makan lalu, aku beranjak ke kamar Juli hendak memanggilnya.

Tok . . Tok . . . Tok

"Juli ayo makan malam, aku membuatkanmu sup ayam kesukaanmu" ucapku mencoba membangunkannya

Karnaku yakin dia pasti didalam tengah tertidur, makanya dia tak menjawab ucapanku

"Juli . . . Ayolah kau bisa marah padaku tapi jangan sampai tidak makan" ucapku mencoba memutar gagang pintu dan ternyata tak di kunci

Akupun langsung membukannya tapi aku tak menemukan Juli di kamar, lantas aku masuk dan mengecek kamar mandi.

"Juli . . . . Juli kau di kamar mandi?"

Setelah mengecek kamar mandi aku tak menemukan Juli, sontak aku langsung berlari keluar kamar.

"JULI . . . JULI KAU DIMANA?" teriakku mencari Juli di kamar lain namun tak ada sama sekali

Lantas aku langsung membuka cctv, mengecek video siang tadi dari hpku dan benar saja Juli keluar saat aku tertidur sekitar jam 4 tadi.

Aku langsung keluar apartemen dan berlari menuju lift sambil menelpon bunda Juli, aku berharap dia hanya pergi ke rumahnya seperti yang biasa ia lakukan saat kami bertengkar.

"Hallo bunda" ucapku saat panggilanku diangkat

"Hallo Lang ada apa nak?" suara wanita yang saat ini sudah menjadi mertuaku

"Bunda Juli ada disana?" tanyaku pelan supaya dia tak khawatir

"Tidak ada, bukannya kalian bilang tadi mau kesini tapi sampai jam segini kalian belum datang, memang ada apa Lang? Kalian jadi kesini?"

"Aah . . Tadi aku masih sibuk bun dan Juli mungkin sudah berangkat duluan bun nanti kabarin kalau dia sudah sampainya, aku mau menyusulnya" ucapku berbohong

"Ooohh ya sudah hati-hatinya" ucapnya

"Ia bunda tenang saja, sampai ketemu bunda" ucapku sebelum memutuskan panggilanku

Dan saat ini aku sudah berada didalam mobil, aku langsung menelpon orang-orang kepercayaan keluargaku untuk mencari Juli.

Sambil berkeliling ketempat-tempat yang bisa Juli suka datangi ahkir-ahkir ini, tapi sudah tiga puluh menit aku berkeliling tak menemukannya juga, hal bahkan sudah sangat gelap.

"Aaarrrgghh" teriak kesalku sambil memukul stir mobilku

Aku benar-benar tak mengerti jalan pikir Juli kenapa setiap kami berbeda pendapat dia akan selalu kabur, aku seperti mengurus anak kecil.

Kkkkrrrriinng . . . .
Kkkrrriiinnnggg . . .

Bunyi hpku tanda ada yang panggilan masuk dan terlihat nama Herka yang memanggilku awalnya aku tak menjawabnya dan memilih menjalankan mobilku lagi.

Tapi Herka terus menerus menelponku dan ahkirnya aku angkat sambil menyetir.

"Ada apa?!!! Aku lagi pusing" ucapku tanpa basa basi

Green or Blue (BL) ~END~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang