Episode 54. Aku Kembali

3.4K 253 20
                                    

~Pov Juli~

"Tuan Brahmastra . . . . Pak . . . Lepaskan tangan saya . . . Apa-apaan ini?!! . . . SAYA BILANG LEPAS" ucapku menarik tanganku dengan kuat dan ahkirnya berhasil

Membuat orang yang tadi menarik tanganku ahkirnya berbalik melihatku.

"Aku merindukanmu Juli" ucapnya dengan nada lembut

Tapi aku malah menatapnya dengan tajam, "Apa-apa ini tuan Brahmastra?!! . . . Kita baru saja menandatangai kontrak kerja tapi kenapa sikap anda seperti ini" ucapku sambil menjaga jarak dengannya

"Soal perkerjaan sudah selesai jadi saat ini kau adalah istriku"

"Apa maksudmu tuan Brahmastra?"

"Juli tak usaha pura-pura bodoh!! . . Aku tau kau masih mengenalku bahkan tatapanmu masih sama seperti dulu" ucapnya lagi sambil mendekat

"Aku tak mengerti maksud anda" ucapku sambil berjalan mundur tapi ternyata punggungku bertemu dinding dan orang di depanku semakin mendekat

"Jika kau sudah lupa padaku kenapa masih memakai cincin pernikahan kita" ucapnya sambil memegang tangan kananku memperlihatkan cincin yang masih melingkar di jari manisku

"Eehh . . Ini . . . Eeh" jawabku terbata

"Kenapa Juli?!! . . . Mencari alasan?!! . . Apa saat ini otakmu yang pintar itu tak berfungsi?" ucapnya sambil semakin mendekat dan mengurungku

"Sejak kapan kau jadi setinggi ini?!!" ucapnya lagi sambil mengelus pipiku

Sontak aku langsung mendorongnya, "Jangan kurang ajar ya, aku bisa saja membatalkan kontrak kerja sama kita" ucapku mengancamnya

Tapi dia malah terkekeh dan tersenyum lebar padaku, "Sudah aku katakan saat ini kau istriku, urusan perkerjaan sudah selesai"

"Aku bukan istrimu, apa matamu buta tuan Brahmastra aku seorang pria" ucapku sambil menatapnya dengan tajam

"Jika kau bukan istriku lalu kenapa wajahmu memerah saat melihatku?"

"Cukup jangan memanggilku seperti itu tolong di ingat kembali kita sudah berpisah"

"Pisah . . . Hhhmm . . . . Kapan kita pisah" ucapnya dengan nada mengejek dan wajah yang tersenyum miring

"Apa kau lupa kau sudah menandatangi surat . . . . "

"Ooohh surat itu . . . Aah . . Sepertinya kak Obi tidak bilang ya padamu, waktu itu aku berubah pikiran dan menyobek surat itu jadi sampai saat ini kau masih istriku dan akan tetap menjadi istriku" ucapnya lagi mendekat padaku

"Tapi . . ." perkataanku terputus karna ia mengangkatku kepundaknya lalu berjalan membawaku seperti karung beras

"Akh . . . Apa yang kau lakukan, turunkan aku . . . Tuan Brahmastra . . Aaahh Elang . . . Elang" ucapku sambil memberontak

"Elang turunkan aku . . . Turunkan aku . . . . Aarrrgghhh . . . . Aeseorang selamatkan aku" teriakku saat orang ini keluar dari lift dan berjalan di lobby kantornya

Anehnya semua karyawannya yang ada hanya diam menatapku di bawa seperti ini padahal aku sudah berteriak meminta tolong.

Hingga ahkirnya ia berhasil memasukkan aku ke mobilnya dan masih tak mendengarkan perkataanku.

Aku cuma bisa memasang wajah masam dan menghela nafas sambil memperbaikin jasku, duduk di sebelahnya dengan supir yang membawa mobil ini pergi.

"Kau mau membawaku kemana?" tanyaku sambil menatapnya tajam

"Pulang" jawabnya singkat soal tak merasa bersalah atas apa yang ia lakukan padaku

"Aku punya rumah sendiri" ucapku sambil menatapnya dengan tajam

Green or Blue (BL) ~END~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang