Part 10: Roti Bakar Coklat

558 85 8
                                    

💕 Jangan Lupa Klik Vote 🌟 ya.

~SELAMAT MEMBACA~

🌸

.

.

.

🌸

.
.
.
.
.
Mereka sibuk memilih baju sampai melupakan waktu yg sudah semakin gelap.

Akhirnya memutuskan untuk pulang.

Sampai di apartemen, Dami membantu Sangmi merapihkan baju-bajunya.

"Aku yakin, suatu saat nyonya pasti akan membutuhkan baju yg kupilihkan."melirik licik menatap gaun tidur tipis itu lalu menggoyangkannya dengan kedua jarinya

"Chihi....kau ini."tertawa gemas melihat tingkah Dami

"Eghem....apa nyonya sudah tahu kebiasaan tuan sekarang?"

"Maksudmu?"menatap heran

"Apa tuan hanya tidur di sofa besar di luar?"

"m."mengangguk kecil dengan mata bulat

"Chihi...lalu tuan sarapan dengan apa?"

"Aku memasak tadi pagi, jadi dia sarapan masakanku."

"Wow....."melotot kaget

"Kenapa?"

"Tuan biasanya hanya minum kopi dan makan roti tawar."

"Pantas saja aku melihat tumpukan roti di lemari atas tadi."

"m. Tuan juga sangat pemilih dalam makanan. Jadi bisa disimpulkan, berarti masakan nyonya sangat enak dan cocok dengan lidah tuan."dengan gaya sedang berfikir

Sangmi tertawa kecil.

⭐🌟⭐















.
.
.
.
.




















Setelah merapihkan pakaian di lemari lebar itu, Sangmi dengan senang hati membuatkan minuman untuk Dami.

"Ini, minumlah. Kau pasti haus."menyodorkan segelas ice lemon tea

"Nyonya, tidak perlu seperti ini. Seharusnya aku yg membuatkan minum untuk nyonya."ujarnya tak enak

"Tak apa. Minumlah."

"Baiklah. Terimakasih nyonya."

Baru satu tegukan, tiba-tiba seseorang masuk dari pintu itu.

Seseorang dengan tatapan tajamnya.

Dami yg terkejut seketika mengeluarkan kembali air yg ia minum kembali ke dalam gelas, lalu berdiri tegap.

Taeyoung hanya memandang sejenak, lalu pergi ke kamar.

"Eghem...nyonya saya pergi dulu, malam ini nyonya harus istirahat. Karena besok nyonya akan makan malam bersama keluarga besar tuan. Saya pergi dulu byebye.."berlari pergi

"Makan malam?keluarga besar?"seru Sangmi

Ia terdiam sejenak sambil menyiapkan makan malam yg sudah siap di meja.

Ia duduk merenung di kursi kursi makan.

Lalu seorang pria membuatnya tersadar.

Pria yang sudah berganti pakaian santai dengan rambut yang sedikit basah.

Sangmi menatap kaget.

("Sungguh tampan."dlm benak Sangmi)

Namun ia berfikir, bahwa pria ini memang sangat berbeda dan tak cocok untuknya yang hanya wanita miskin dan punya keluarga yang bermasalah.

Sadness In Love 🌸 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang