Part 14: Disekap

515 77 8
                                    

💕 Jangan Lupa Klik Vote 🌟 ya.

~SELAMAT MEMBACA~

.
.
.
.
.
.
.
🌸

.

.

.

🌸

.

Mereka berdua di bawa ke sebuah bangunan besar.

Di tarik paksa.

Dipaksa berjalan melewati setiap pintu.

Pintu pertama, mereka melewati sebuah tempat perjudian para penjaga.

Pintu kedua, mereka melewati sebuah ruangan yang berisi orang-orang yang sedang asik menonton dan mabuk.

Pintu ketiga, seperti sebuah gerbang masuk ke rumah yang berkonsep seperti italian vila.

Lalu menaiki tangga dan masuk ke dalam rumah itu.

Mereka diikat di dua buah bangku di tengah ruangan.

Para penyekap itupun pergi dan duduk di sebelah ruangan itu untuk beristirahat.

Mulut yang ditutup rapat dengan lakban, membuat mereka kesusaahan untuk berteriak.

Sangmi berusaha terus memberontak namun tak membuahkan hasil.

Ia dan Dami saling membelakangi.

Lalu Dami yang duduk sangat tenang dengan tatapan dinginnya, tiba-tiba muncul di depan Sangmi.

Snagmi terkejut.

"Ssttt...."seru Dami

Sangmipun mengangguk dan segera dibantu melepaskan ikatan itu.

Dami dengan sigap menerawang tempat itu.

"Sebuah pintu di area belakang dan 3 pintu masuk yang berbeda. Di dalam vila kecil ini, pasti hanya terdapat 1 kamar tidur dan 2 kamar mandi."dlm benak Dami yang berfikir sejenak 🤔

Lalu perlahan mengode Sangmi untuk berjalan sepelan mungkin dan mengikutinya dari belakang.

Entah bagaimana caranya, Dami bisa mendapatkan 2 buah pistol yang di sisip ke celana belakangnya, namun tertutup oleh jaket kulit miliknya, sehingga para penyekap itu tak mengetahuinya.

Mereka berjalan ke pintu belakang perlahan.

Terkunci.

Dami dengan cepat meraih sebuah paku panjang dan untunglah pintu itu terbuat dari kayu dan hanya terkunci dengan menggunakan penyangga biasa.

Entah trik apa yang ia lakukan, sehingga hanya dengan menekan paku itu di sela bagian kunci.

Klek..
Terbuka.

Merekapun sedikit lega.

Namun.

Ngeeekkk....
Suara pintu itu terlalu nyaring.

"WOI!"teriak para penyekap itu

Dami langsung menarik Sangmi untuk segera berlari.

Ia dengan gesit membantu Sangmi memanjat sebuah drom air dan dengan mudah memanjat tembok itu.

Merekapun berlari kencang.

Para penyekap itupun mengejar mereka.

Namun, entah ketelitian atau keberuntungan yang datang pada mereka.

Sadness In Love 🌸 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang