【Happy Reading】
Selepas dia mengakhiri kelas, dengan terburu Yuta menuju ke rumah sang Oma. Ingin menanyakan perihal kebenaran ucapan si sepupu.
Brum...brum.
Motornya memasuki pekarangan rumah bergaya klasik itu. Kemudian dia parkirkan motor di sebelah mobil Oma.
Wanita tua yang tengah membaca majalah di dalam pun keluar dari pintu ketika mendengar suara motor Yuta.
"Tumben nak, kamu kesini, ada apa?"
"Yuta mau bicara sama Oma, bisa?"
"Tentu saja bisa, ayo masuk," ucap wanita itu mempersilakan si cucu masuk ke dalam.
Mereka masuk ke dalam rumah, wanita tua itu menyuruh Yuta untuk duduk terlebih dahulu.
"Duduk dulu nak, biar Oma suruh bibi buat minum."
"Gausah, Yuta gak bakal lama disini," tolaknya berusaha sesopan mungkin.
"Aih, kamu kenapa? Udah gapapa, sebentar ya."
Oma kekeuh untuk tetap membuatkan anak muda itu minuman. Sedangkan Yuta hanya pasrah saja.
Sembari menunggu Oma kembali, pemuda gondrong itu melihat-lihat suasana rumah.
Rumah klasik yang terkesan biasa saja baginya tapi tidak dengan sang adik.
Yuta masih ingat masa-masa dimana dirinya dan anak itu dititipkan disini sewaktu kecil. Mereka berdua dititip karena ayah dan ibunya kala itu sering sekali bertengkar.
Ibunya tak ingin anak-anaknya melihat dia bertengkar hebat dengan sang suami.
Yuta kala itu sudah tahu apa yang terjadi antara orangtuanya. Saat itu dirinya berumur 12 tahun sedangkan Jaemin masih berumur 6 tahun.
Selama mereka dititip, terlihat sekali kesenjangan sosial antara dia dengan Jaemin.
Sang adik selalu mendapatkan hukuman jika dia berbuat salah bahkan kesalahan kecil pun. Jaemin juga sering menanggung kesalahan yang Yuta perbuat dulu.
"Apa yang mau kamu bicarakan Yuta?"
Pertanyaan dari Oma sukses membuat waktu nostalgia dirinya buyar.
"Langsung aja, apa bener oma yang suruh Bangchan tindas Jaem?" tanya Yuta tanpa basa-basi.
Tubuh Oma menegang sebentar, "Memang kenapa kalo benar?"
Yuta menggertakkan rahangnya. Merasa emosi dengan ucapan Oma yang terbilang angkuh.
"Dia adek Yuta, berarti juga cucu Oma, kenapa Oma tega?"
"Kamu tahu benar anak itu bukan cucu Oma."
"Tapi tetap aja dia adek Yuta! Kalo Oma gamau akuin dia, setidaknya jangan usik adekku."
"Dia harus menanggung semua dosa ibunya, Yuta! Tidakkah kamu memikirkan perasaan ibumu?"
"Ibu udah ikhlas, lagian ayah juga udah minta maaf. Kenapa Oma yang ribet?"
"Kamu tahu benar kan prinsip Oma? Saya paling tidak suka ada orang asing yang masuk keluarga ini! Apalagi orang itu membuat Jessica menderita."
"Adekku juga menderita! Oma cuma liat dari sisi ibu aja. Oma gak pernah ngertiin perasaan Jaemin."
"Anak haram itu sudah menghancurkan keluargamu Yuta! Apa kamu tidak punya otak untuk berpikir?!" gertak Oma emosi.
Lama kelamaan bicara dengan si cucu membuat dia naik pitam. Sifat keras kepala sang cucu susah untuk dihancurkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lil' Brother
Fiksi PenggemarSeharusnya dari dulu Na Yuta memainkan peran menjadi seorang kakak yang baik. Na Jaemin Nakamoto Yuta ⚠️suicide thought ⚠️trigger warn'