Cerita 17

4.2K 479 14
                                    

【Happy Reading】




Setelah di malam dirinya berbincang dengan Jeno, Yuta sadar memang sang adik menyimpan begitu banyak rahasia.

Seperti di pagi ini, sang adik sudah mulai kembali bersekolah setelah masa skorsnya. Yuta memandangi wajah tegang sang adik sejak dia turun dari kamar.

Jaemin sama sekali tidak terlihat begitu senang untuk kembali sekolah. Itu yang Yuta lihat dari ekspresi mukanya.

"Jaemin biar Yuta anter aja, Yuta ada kelas pagi hari ini."

Sontak orang-orang yang berada di meja makan itu semua melihat ke arahnya. Sedikit tidak percaya dengan perkataan si sulung.

"Tumben banget kamu, yasudah, Jaemin kamu siap-siap gih abangmu kebetulan mau nganter tuh," tutur Jessica cepat.

Jessica tentu saja tak mau kehilangan momen ini. Sudah sangat lama dia menantikannya.

"Be-beneran bang? Jaem gapapa naik bus juga," kilah Jaemin, dirinya takut nanti akan ditinggal di tengah jalan.

"Gausah banyak omong, cepetan siap-siap. Kalo enggak yaudah, gua berangkat duluan."

"Iy-yaaa.., sebentar, Jaem pake sepatu dulu."

Jaemin segera pergi dari sana dan bersiap memakai sepatunya.

"Kamu jaga adekmu itu Yut, jangan ditinggalin tengah jalan," ucap Siwon memperingati.

"Yuta gak akan begitulah yah, ayah suuzon amat."

Remaja itu pun segera pergi ke garasi untuk memanaskan motor.

Jaemin yang telah selesai memakai sepatu pun pamit ke ayah dan mamanya.

Bocah bersurai itu bahkan terlihat buru-buru, tak ingin ditinggal Yuta.

Setelah dia pamit, Jaemin segera melangkah ke arah garasi. Siwon dan Jessica yang melihat itu hanya dapat tersenyum.

Mereka terharu akhirnya kedua putranya itu perlahan akur.


^

🄼🅈 🄻🄸🄻' 🄱🅁🄾🅃🄷🄴🅁

^



"Tunggu bentaran, beli makanan dulu."

Yuta memarkirkan motornya di depan minimarket kecil.

Jaemin yang disuruh pun hanya mengangguk kecil dan tetap duduk di boncengan motor. Mau tak mau dia harus menuruti perintah sang kakak jika tidak ingin diturunkan di tengah jalan.

Setelah Yuta melepas helmnya dan mencangklongkan di stang, kemudian dia masuk ke dalam minimarket.

Sembari menunggu si kakak selesai dengan urusannya, Jaemin melihat-lihat sekitaran jalan.

Dia banyak menangkap beberapa anak seusianya yang berangkat bersama teman-temannya.

Seketika perasaan sesak merayapi dada, ia teringat kembali pertengkarannya dengan Jeno.

Hanya Jeno yang masih tetap berteman dengannya dikala si sepupu membongkar statusnya.

Namun, Jaemin malah mengusir sahabatnya itu dengan kejam.

Brak

Tiba-tiba saja Yuta datang sembari menaruh kasar barang belanjaannya di gantungan depan motor.

Memakai helmnya kembali dan menaiki motor.

Motor itu kembali melaju dengan kecepatan sedang.

Tak ada yang bersuara selama di perjalanan, baik Jaemin maupun Yuta.
Mereka sibuk dengan pikirannya sendiri.

My Lil' BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang