cr. pinterest
lil' bit trigger warning ⚠️
bahasa kasar dan tidak senonoh⚠️【Happy Reading】
Flashback
Waktu bel tanda masuk untuk kembali memulai pelajaran berbunyi. Jaemin yang kala itu masih berada di pertengahan kelas pun buru-buru menyelesaikan urusannya.
Jangan salah sangka dulu, dia hanya membeli beberapa makanan yang dipesan si sepupu.
Yap, saat itu Jaemin sudah menjadi kacungnya Bangchan. Dia hanya pasrah disuruh-suruh melakukan berbagai hal jika tidak ingin terkena masalah.
Tungkai kakinya ia bawa berjalan dengan cepat. Dia takut untuk sekedar telat beberapa menit.
"Hoi!" panggilan itu membuat langkahnya terhenti. Jaemin menengok ke belakang.
"Lelet amat."
"M-maaf. Tadi ngantrinya panjang, ini makanannya," ucap Jaemin kepada si sepupu seraya menundukkan kepala.
"Hah..., karna lu telat, lu tau kan ada konsekuensinya?" tutur Bangchan seraya merangkulkan tangannya ke pundak Jaemin.
"A-apa?"
"Wow, lu dah gak sabar ya, oke. Pulang sekolah temuin gua di tongkrongan biasa, awas kalo lu kabur!"
Jaemin merinding ketika Bangchan menyebutkan tempat yang seperti 'neraka' baginya itu.
"Apa gak bisa selain disana?" pintanya.
"Kenapa emang? Disana asik."
"A-aku gak suka disana, Chan."
"Banyak bacot! Pokoknya lu harus kesana! Awas kalo engga. Dan lagi gua nyiapin permainan seru buat lu."
Bangchan pergi setelah mengambil kasar makanan di tangan Jaemin dan memukul kepalanya.
Jaemin kaku mendengar penuturan itu. Baginya 'permainan' yang disebut sama sekali tidak asik. Malah membuatnya tersiksa.
Pikirkan tentang itu nanti, sekarang dia harus pergi ke kelasnya. Mungkin saja sudah ada guru yang bersiap mengajar disana.
^
^"Jaem, mau kemana?" tanya Jeno saat mereka bersiap ingin pulang.
"Aku mau pulang Jen, ada urusan. Duluan ya."
"Tapi Jaem-
Ucapannya terputus melihat sang sahabat sudah pergi dari kelas.
Jaemin dengan cepat melangkahkan kakinya ke arah halte bus. Dia harus pulang sebelum ketahuan Bangchan.
Dirinya sudah berniat untuk kabur dari si sepupu.
Naas, dari arah depan kelihatan Bangchan dan beberapa anteknya menatap Jaemin tajam.
Bocah itu pun segera berlari menghindari mereka, namun dia kalah cepat.
Di persimpangan jalan dekat sekolah, tangan Jaemin di tarik keras ke belakang.Tubuh kecilnya yang tidak seimbang pun jatuh begitu saja.
Bangchan menginjak punggung kecil Jaemin, "gua kan udah bilang ke lu, jangan kabur. Kayaknya lu emang minta dihajar."
Jaemin yang tengkurap di tanah, berusaha memberontak.
Antek-antek Bangchan pun tak tinggal diam. Selagi si ketua menginjak punggung kecil itu, mereka pun ikut menendang-nendang tubuh kecil Jaemin.
Bangchan pelan-pelan melepaskan diri dari pengeroyokan itu. Biarlah para teman-temannya yang melakukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lil' Brother
FanfictionSeharusnya dari dulu Na Yuta memainkan peran menjadi seorang kakak yang baik. Na Jaemin Nakamoto Yuta ⚠️suicide thought ⚠️trigger warn'