Cerita 31

6.6K 518 110
                                    

【Happy Reading】

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

【Happy Reading】


"Dimana adek gua bangsat?!!" tanyanya ketika ia sampai di tempat itu.

Bangchan yang sudah terlihat babak belur tersenyum miring mendengar pertanyaannya.

Yuta meraup kaos oblong yang dikenakan Bangchan dengan kasar, "Kalau sampe kenapa-napa, lu bakal ngebusuk di penjara sampe mati!"

Kemudian Yuta mendorong kencang tubuh bongsor itu dan memerintahkan kembali orang bayarannya untuk memukuli Bangchan.

"Tunggu gua Chan, liat aja,"

Pemuda itu mencari lagi ke setiap lantai gedung.

Tiba-tiba pikirannya terbersit kepada satu arah tujuan yang akan adiknya tuju.

Dengan perasaannya yang campur aduk, Yuta menaiki tangga tergesa.

Semoga dirinya tidak telat kali ini.

^
^

Dan disinilah ia di tempat yang dicurigai sejak awal.

Yuta sekuat tenaga memegang erat tangan kecil di bawahnya agar tak terjatuh. Sementara tangan yang satunya memegang pinggiran tepi gedung itu. Jikalau ia melepasnya mungkin mereka berdua akan jatuh.

"Gua gak akan maafin, kalo lu lebih milih mati kayak gini. Sumpah gua gak akan maafin lu dek,"

Pemuda itu mengerahkan tenaga untuk menarik kuat sang adik agar tak terjatuh.

"Mo...hon....," isak Jaemin di bawah sana seraya melepas paksa tangan yang menggenggamnya.

"GAK AKAN!" ucapnya lantang seraya menahan sakit pada tangan kanannya.

Tak memedulikan tangan yang berdarah karena tergores pinggiran tepi gedung yang kasar.

"Arggghhhhhh......!!" teriak Yuta mengerahkan kekuatannya untuk menarik tubuh kecil Jaemin.

Tangannya benar-benar berdarah banyak karena ia paksakan.

"Jaemin gua mohon....,"

Untuk beberapa saat mereka terus berada di posisi yang tak mengenakkan itu. Dengan Yuta yang menahan sakit di tangan dan Jaemin yang terisak seraya melepas paksa genggaman erat itu.

Tatkala Yuta lengah dengan kesakitannya, genggaman mereka pelan-pelan terlepas.

"Dek..., mohon,"

Alhasil tautan erat itu benar-benar terlepas karena tangan Yuta yang tak sanggup lagi menahan tubuh adiknya.

"JAEMIN!"

Pemuda itu hendak meraih kembali tangan kecil adiknya namun, ia tak bisa.

Tubuh Jaemin terjun dengan sangat cepat melewati tiap lantai bangunan. Dan diakhiri dengan suara menyakitkan dari bawah sana.

My Lil' BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang