My Lil' Brother

Cerita 18

【Ｈａｐｐｙ　Ｒｅａｄｉｎｇ】

Bangchan sedari kecil tinggal dengan Oma dan Opa. Orang tuanya sibuk mencari nafkah di tanah negara lain.

Sejak kecil dia jarang bertemu dengan kedua orangtuanya bahkan sampai ia lupa dengan rupa mereka.

Sang Ibu yang melahirkannya memilih tak terlalu peduli dengan kehadiran sang anak begitu juga dengan ayahnya.

Mereka selalu menyibukkan dirinya dengan bekerja bagai tiada waktu untuk esok.

Oma dan Opa sudah beberapa kali menegaskan hal itu kepada mereka, namun mereka tetap saja acuh.

Bangchan yang menyadari sikap orang tuanya perlahan berontak.

Dirinya pelan-pelan masuk ke dalam lingkaran setan. Dan dia mulai terbiasa akan hal itu.

Semakin lama dia dibiarkan semakin dia memberontak. Oma dan Opa pun tak ingin mengambil pusing akan kelakuan sang cucu.

Oma sudah cukup pusing dengan ketidakhadiran anaknya itu.

Bangchan semakin dalam masuk ke dalam lingkungan itu, hingga akhirnya orangtua dia memutuskan untuk bercerai.

Yap, orang tua Bangchan menikah karena suatu paksaan dan dirinya dilahirkan hanya untuk suatu penghasilan dari keterpaksaan itu.

Makin berontak anak itu hingga sang Oma memutuskan untuk tak peduli sama sekali dengannya lagi.

Dirinya padahal menginginkan kasih sayang dan kepedulian. Bangchan sangat mengharapkan hal itu.

Hingga Jaemin sekonyong-konyong datang di kehidupan keluarga besarnya yang sudah rapuh.

Keluarga mereka yang sudah retak kembali pecah hingga hancur tak bersisa.

Bangchan yang memang tinggal dengan Oma Opa seketika menjadi pelampiasan kekesalan ketika mereka kesal dengan Jaemin.

Oma tak bisa menyakiti Jaemin karena sang anak, Jessica melindungi Jaemin dengan kuat. Oma tak dapat menghancurkan benteng pertahanan itu.

Bangchan yang memang sudah memiliki dendam akan Jaemin pun merisak anak itu tanpa henti.

Berawal dari mereka sekolah dasar hingga sekolah menengah.

Dia mengancam bocah malang itu sedari dulu, jadi kelakuannya tidak tercium sampai keluarga Jaemin.

Namun, suatu waktu dirinya yang sedang merisak Jaemin ketahuan dengan sang Oma.

Waktu itu, Oma hanya diam tak menanggapi. Wanita paruh baya itu memilih acuh dengan perlakuan si cucu.

"Oma gak marah sama Chan?" tanya anak bongsor waktu ia sehabis pulang sekolah kala itu.

"Oma justru bangga sama kamu, cucu Oma memang pintar," puji wanita tua itu seketika.

Ucapan dari beliau tentu saja membingungkan Bangchan. Ia kira Oma akan marah besar mengingat Jaemin adalah anak kesayangan Jessica.

Tetapi, Bangchan hafal dengan tabiat beliau. Wanita tua itu amat tidak menyukai Jaemin, sama sepertinya.

"Chan kira Oma bakal marah."

"Gak mungkin Oma marah sama cucu kesayangan Oma. Dan ingat Chan, kamu harus bikin anak haram itu menderita ya."

Jujur saja Bangchan terkejut mendengar penuturan dari Oma. Tak ia sangka hati wanita tua dihadapannya begitu keras.

"Oma malah makin bangga jika Chan bisa singkirin anak itu, apa Chan bisa?"

"Bi-bisa Oma."

"Bagus, cucu Oma pintar," ucap wanita itu sembari mengusak pelan rambut cucunya.