Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
aku baru nyadar ada plot hole jadi aku bikin extra part ya?
【Ｈａｐｐｙ Ｒｅａｄｉｎｇ】
Flashback, 1994
Di sebuah sekolah ternama pada saat itu, terdapat cinta segitiga rumit di dalamnya.
Kedua perempuan yang bersahabat dekat harus hancur dikarenakan seorang laki-laki. Persahabatan yang sudah bertahan sampai 7 tahun itu harus kandas hanya karena cinta monyet di SMA.
Jessica dan Yoona, kedua perempuan itu selalu bersaing sengit mendapatkan sesosok lelaki idaman di sekolah kala itu.
Siwon yang tak tahu apapun mengenai kedua bersahabat itu hanya mengikuti arah permainan mereka.
Sedari awal lelaki perawakan tegas itu memang sudah menaruh hati kepada salah satu perempuan yang mengincarnya.
Namun, semuanya harus disulitkan tatkala dirinya mengetahui bahwa ia diperebutkan.
"Yoona aku menyukaimu, jadilah kekasihku," ucapnya kala mereka tengah berada di sebuah taman sekolah yang rindang.
Dengan disaksikan teriknya matahari siang itu dan suara hiruk pikuk kendaraan yang lewat, Siwon akhirnya menyatakan perasaan.
"Kamu tahu aku sudah menyukaimu sedari kamu menginjakkan kaki di sekolah, namun sahabatku menyukaimu juga," jawab Yoona sedih.
"Aku tak peduli, sedari awal memang kita sudah ditakdirkan. Temanmu itu harus rela Yoona,"
Siwon terus berusaha keras mendapatkan hati wanita cantik di depannya. Dia tautkan tangan lembut itu dengan pelan seraya mengecupinya.
"Dari awal memang hatiku sudah tertuju padamu," ucapnya sekali lagi.
"Tapi aku tidak bisa Siwon, Jessica sahabat baik aku,"
"Terus mau bagaimana lagi?! Aku mencintaimu Yoona!"
Wanita cantik di depannya perlahan meneteskan air mata. Mengapa cinta begitu sulit untuk digapai?
"Bagaimana kalau kita diam-diam, kita bisa menyembunyikan hubungan kita," digenggam lagi tangan sang wanita dengan erat seakan tak ingin lepas.
"Apa bisa kita menyembunyikan ini? Jess akan sangat sakit kalau tau,"
"Tidak akan terbongkar, ya kita bisa diam-diam,"
Alhasil, hubungan pasangan di mabuk asmara itu terjalin secara sembunyi dari hadapan publik. Tak ada yang tahu tentang hubungan mereka. Mereka berusaha keras menyembunyikannya.
Ketika bel pulang berbunyi ataupun ketika hari libur, mereka berdua selalu mencuri kesempatan untuk menghabiskan waktu berdua.
Rencana mereka perlahan berhasil dengan percintaan dan persahabatan yang masih utuh.
