Jungkook mengepalkan kedua tangannya di samping tubuh, benar-benar ingin menghancurkan apapun di hadapannya. Emosinya benar-benar di ubun-ubun. Giginya bergemelatuk marah. Eunji benar-benar keterlaluan.
Kedua tungkai kakinya saling mengetuk lantai, menciptakan suara ketukan sepatu yang cukup keras. Melangkah dengan cepat, menuju ruangan kantor Eunji.
Setelah melihat beberapa rekaman CCTV, yang berada di ruang tengah apartemen, lorong, juga rekaman yang terletak di parkiran. Sungguh, Jungkook sangat geram, ketika melihat itu semua. Bahkan Jun Yung juga ikut terlibat! pria itu benar-benar mengguras emosinya.
Beberapa kariawan kantor membungkuk hormat, tatkala presensi Jungkook melewati mereka. Kariawan kantor cukup mengenal sosok Jungkook, walaupun ia tidak bekerja di sana. Tapi nama Jungkook cukup di kenal.
Tepat di depan ruangan Eunji, disana Jungkook bisa melihat. Jun Yung berdiri dari mejanya yang terletak di depan ruangan kerja Eunji. Pria tersebut sedikit terkejut melihat kehadiran Jungkook, buru-buru Jun Yung membungkuk hormat. Tetapi Jungkook malah balas menatap tajam Jun Yung. Ingin sekali rasanya Jungkook memberi bogeman mentah ke rahang Jun Yung. Tapi, ia tidak ingin menimbulkan keributan di sini. terlebih lagi karena masalah pribadinya.
"Choi-ssi? apa anda mencari nona Eunji?"
Tanpa ingin mengubris, Jungkook langsung melenggang masuk keruangan istrinya. Disana, Jungkook bisa melihat, istrinya sedang sibuk menatap layar monitor. Jemari-jemari dengan hiasan kuku berkuteknya saling manari di atas keyboard. Masih tetap fokus, agaknya Eunji tidak menyadari Kehadiran Jungkook.
"Pulang sekarang!" Jungkook tahu ini bukanlah jam pulang istrinya, tapi ia sangat ingin menyeret Eunji dan menyelesaikan masalah mereka di rumah.
Eunji menoleh ke arah sumber suara, alisnya menungkik bingung. Ada gerangan apa tiba-tiba Jungkook datang dengan keadaan seperti ini? wajahnya jelas menunjukan amarah. Sedetik kemudian Eunji mulai paham, pasti ada hubungan dengan selingkuhan Jungkook.
"Tidak!"
Mendengar penolakan Eunji, Jungkook bertambah geram "Jangan, membangkang! aku tidak suka wanita pembangkang!"
Eunji tersenyum samar, tidak suka wanita pembangkang ya? Eunji lebih tidak suka pada pria yang berselingkuh!
"Aku lebih tidak suka dengan caramu bermain di luar sana! kau ingin marah? apa anak mati?!"
"Aku tidak habis pikir dengan perbuatanmu!" Jungkook melangkah maju, menggebrak meja.
"Apa pelacur itu mengadu padamu?!" Eunji malah menatap Jungkook, berdiri dari mejanya lalu melipat tangan di depan dada.
"Kita bicarakan ini di rumah, aku tidak ingin orang-orang mendengar pertengkaran kita." Sekilas Jungkook memijat pangkal hidungnya. Dan menjilat bibirnya yang kering.
"Baik! aku pulang sekarang. Tapi aku tidak mau satu mobil denganmu." Eunji memutuskan untuk pulang menuruti Jungkook, melangkah keluar. Meninggalkan Jungkook yang masih terdiam di ruangannya.
***
Dengan erat Jungkook menyeret tangan Eunji menuju kamar mereka. Kadang Eunji meringis meminta Jungkook melepas lengannya. Eunji tidak pernah melihat Jungkook semarah ini. Tapi apa kesahan Eunji disini? Eunji merasa benar atas tindakannya terhadap Yuri, wanita itu pantas mendapatkannya.
Bunyi dentuman pintu terdengar sangat memekakkan telinga, ketika Jungkook melepas cengkraman tangannya, lalu menutup pintu secara keras pula.
"Kau iblis!! bisa-bisanya kau menyakiti wanita yang sedang hamil besar seperti itu!!" Jungkook memandang Eunji yang sedang mengelus pergelangan tangannya yang memerah.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE PAIN [√]
FanfictionMengeja sakit yang berbaris pada riwayat, lalu beritahu di mana titik akhir itu? Bukan seperti daun maple yang bertabur karena arah angin, lalu menemui akhir. Ini lebih pelik daripada itu. Tapi, sejauh mana Shin Yuri mengeja langkah, untuk mencari p...