Suara ketukan sepatu pantofel bergema ke beberapa sudut rumah, pukul 18.00 lewat 15 menit. Jungkook sudah pulang dari kantornya, dan memutuskan untuk pulang ke rumah. Meskipun sebenarnya malas menatap wajah Eunji, akibat pertengkarannya semalam. Tapi yah, Jungkook pulang hanya untuk mengambil barang-barang yang cukup penting.Seperti beberapa dokumen berkas, yang berada di ruang kerjanya di rumah. Jungkook berniat pindah untuk beberapa hari ke apartemen Yuri. Sampai kemarahannya reda pada Eunji, mungkin barulah ia akan kembali.
Sungguh Jungkook benar-benar muak dengan Eunji. Baru kali ini mereka bertengkar sampai Jungkook ingin meninggalkan rumah. Tapi hei, siapa yang tidak kesal, saat mengetahui istrinya tidur dengan pria lain, walaupun itu tidak sengaja sekalipun.Tangannya sibuk membolak-balikan kertas dokumen--mengecek apakah ini berkas yang ia cari, setelah menemukan beberapa berkas pentingnya lantas Jungkook membawannya, untuk di kerjakan di aparemen Yuri dikala ia lembur di tengah malam. Soal pakaian, Jungkook tidak perlu khawatir, pakaiannya banyak di hunian Yuri, yang paling penting adalah pekerjaannya.
Baru aja tangan Jungkook terulur meraih gagang pintu untuk keluar, tapi daun pintu tersebut lebih dulu terbuka, dan menampilkan sosok wanita. Eunji menatapnya dengan pandangan sendu, memakai pakaian rumahan, dengan wajah tanpa polesan riasan. Mungkin hari ini Eunji tidak bekerja. Jarang Jungkook melihat istrinya bernampilan seperti ini apalagi dengan kedua kantong mata yang tampak membengkak sehabis menangis.
Eunji mengeryit heran, dan melirik sekilas tangan Jungkook yang sedang menenteng beberapa berkas pekerjaannya.
"Jung, kk-kau baru pulang? sekarang ingin kemana lagi?" nampaknya Eunji ingin mencairkan perang dingin di antara mereka. Saat Eunji sedang melamun di kamar, ia mendengar suara mobil, lantas ia buru-buru menghampiri Jungkook, Eunji yakin itu suara mobil Jungkook, dan benar saja Eunji menemukan suaminya disini.
"Minggir!" serasa malas menjawab pertanyaan Eunji, Jungkook malah berniat mengusir keberadaan Eunji yang berada di ambang pintu menghalangi jalannya.
"Jung, kumohon maafkan aku." Eunji meraih sebelah tangan Jungkook yang menganggur.
Merasa di abaikan, Eunji lantas semakin berani. Dengan erat Eunji memeluk tubuh Jungkook, Jungkook bahkan terlihat tidak berniat membalas sama sekali pelukan Eunji.
Merasa muak, dengan kasar Jungkook mendorong Eunji hingga pelukan sepihak Eunji lepas. Dengan langkah panjang Jungkook meninggalkan Eunji yang sedang mengejarnya berusaha menyamakan langkah mereka.
"JUNGGU!" Nama panggilan Jungkook terdengar keras setelah Eunji melingkingkan nama panggilannya. Membuat Jungkook menghentikan langkahnya.
"J-jjangan seperti ini kumohon, aku minta maaf"
Jungkook menghela nafas kasar, ia paling tidak bisa jika melihat Eunji menangis seperti ini."Kau sungguh tidak sadar waktu itu?" jungkook akhirnya membukan suara.
Eunji mengangguk kuat "Sungguh, itu semua kecelakaan Jung, aku dan Jun Yung sama sama tidak sadar, maafkan aku, kumohon" Eunji sampai berlutut, ia benar-benar merasa bersalah. Wajar jika Jungkook marah padanya.
"Berdiri Eun," Jungkook menghampiri Eunji yang berlutut dilantai, menatap Eunji yang hampir-hampir meneteskan air matanya lagi.
"Maaf, jung......" lirihnya, setelah merasakan kedua tangan Jungkook memegang bahunya dan menyuruhnya untuk berdiri.
"Sudah, jangan menangis. Aku memaafkanmu, tapi kau tidak bohongkan? aku memukul Jun Yung, dia juga mengatakan hal yang sama, kalian tidak sengaja melakukannya."
Merasa Jungkook mulai memaafkannya, Eunji lantas kembali mendekap tubuh suaminya. "Percayalah, aku dan dia tidak memiliki hubungan apapun."
"Ya, ya..... jangan di ulangi, aku memberi kesempatan kali ini" Entah kenapa, walaupun hatinya kesal bukan main, tapi ketika menatap mata Eunji tersirat kejujuran disana. Semoga saja Eunji memang berkata jujur. Walaupun hubungan hubungan mereka rengang, dan terasa hambar. Jungkook masih sangat mencintai Eunji, mereka sudah bersama sejak kuliah. Sampai akhirnya mereka menikah hingga sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE PAIN [√]
FanfictionMengeja sakit yang berbaris pada riwayat, lalu beritahu di mana titik akhir itu? Bukan seperti daun maple yang bertabur karena arah angin, lalu menemui akhir. Ini lebih pelik daripada itu. Tapi, sejauh mana Shin Yuri mengeja langkah, untuk mencari p...