Mengeja sakit yang berbaris pada riwayat, lalu beritahu di mana titik akhir itu? Bukan seperti daun maple yang bertabur karena arah angin, lalu menemui akhir.
Ini lebih pelik daripada itu.
Tapi, sejauh mana Shin Yuri mengeja langkah, untuk mencari p...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ada yang aneh, dikala Taehyung merenung mengurung diri didalam ruangannya, tadinya ia ingin bermabuk-mabukan disana, menatap ruang gelap bergalau ria seperti remaja yang sedang putus cinta. Yuri kejam sekali, bahkan wanita itu tidak memberi tahunya akan pergi kemana.
Maka jangan salahkan Taehyung jika ia memilih mencari tahu sendiri. Tapi, ada yang aneh disini.
Maka dengan berbekal rasa ingin tahu, dan sedikit mengganjal kini ia memacu kendaraanya dengan kecepatan di atas rata-rata. Dengan matanya yang memerah sekalipun, ia tetap memacu di tengah dini hari, di tengah bulir-bulir embun yang mengundang lembab Taehyung menembusnya.
Siapa sangka? Taehyung memasang GPS di ponsel Yuri, lalu saat ia memeriksa dimana lokasi Yuri, lokasinya jauh sekali dari bandara. Sore tadi, Yuri tidak ingin mengatakan ia ingin pergi kemana, padahal Taehyung sangat penasaran kamana Jungkook mengirim Yuri. Berakhirlah dengan Taehyung yang memasang GPS. Tapi suatu keanehan terjadi. Memacing rasa penasaran.
Membelah jalanan, sembari sesekali mata memandangi layar ponsel, mengikuti arah GPS kemana akan membawanya. Entahlah, perasaan Taehyung tiba-tiba serasa cemas, seperti sesuatu yang besar sedang terjadi. Perasaan yang aneh, dan Taehyung hanya tengah mengikuti perasaan aneh tersebut.
Gudang?
Mangapa radar GPS itu membawanya sampai kesini?
Taehyung bahkan semakin mempercepat langkah, tatkala radar GPS itu membawanya semakin dalam. Pasti sesuatu sedang terjadi. Taehyung menendang pintu Gudang, pandangannya sudah disambut oleh gelap yang pengap, bersamaan jantungnya yang berdebar, Taehyung melihat sosok terkapar di antara kegelapan.
Tidak mungkin.
Jelas Taehyung berlari, ia mengenal siapa sosok yang terkapar mengenaskan itu. Dengan tubuh setengah telanjang, tali bra yang putus. Berlumuran darah.
"SUMPAH SIAPA YANG MELAKUKAN INI!" Taehyung dengan sigap, membuka coatnya. Menunutupi tubuh Yuri, dan membopongnya dengan tangan gemetaran.
Ini pembunuhan, Yuri terlihat seperti korban pemerkosaan yang sekarat. Maka dengan cepat, Taehyung memeriksa denyut nadi Yuri. Telapak tangan Taehyung ikut berlumuran darah, karena ikut menahan luka di pelipis wanita itu, Taehyung tidak bodoh, pisau yang masih tertancap di dekat dada itu sebagai petunjuk siapa pelakunya ia sama sekali tidak menyentuh benda itu.
"K-omohon Yu, kau wanita yang kuat" Setidaknya Taehyung bisa menaruh setitik harapan kecil, pada denyut nadi yang masih terasa lemah. Maka Taehyungpun kembali menginjak pedal gas.
Sembari tubuh gemetaran, napas memburu Taehyung mengutak atik ponselnya. Ia jelas gugup, tapi kegugupannya tidak butuhkan sekarang. Nyawa Yuri sedang di pertaruhkan.
"Halo, ini dengan kepolisian"
"Pak, terjadi pembunuhan, aku sedang membawa korban kerumah sakit. Akan ku kirimkan lokasinya pada anda"