Happy Reading.......
.
.
.
.
.Awan gelap yang bergulung di atas sana semakin menambah kecemasaanya saja, semula langit berwarna biru cerah tapi dalam satu jam, awan gelap datang mengundang desir angin yang terasa menakutkan. Melambai-lambai di sela-sela dedaunan, lalu menciptakan suara gesekan antara daun yang disapa desir angin. Mengundang kecemasan yang tidak jelas, bersama gemuruh samar dari pengujung sana.
Siapa bilang hanya angin yang berdesir sekarang, hatinya juga ikut berdesir seperti angin yang menari di antara awan mendung. Jungkook, menaiki tangga dengan gerakan lamban, takut membangunkan Yo Han yang sedang menyadar di bahunya balita itu nampak tenang tertidur pulas. Setelah Eunji meninggalkannya, Jungkook menitipkannya pada Hyun-joo saat pria itu ke kantor polisi menemui Namjoon.
Sekarang, meletakan Yo Han di kamar belita itu adalah opsi yang tepat. Mengambil beberapa lembar pakaian miliknya dan juga milik Yo Han untuk kembali ke rumah sakit.
Yo Han mengigau pelan, mendusel di kerah lehernya. Jungkook, tersenyum. Bayi itu terbangun ternyata.
"Hei, papa membangunkanmu ya?"Jungkook menatap binar mata putranya, setelah ia berhasil mendudukan Yo Han di atas tempat tidurnya.
Yo Han menjawab dengan suara ocehan tidak jelas, tangan gemuk bayi itu melambai-lambai ke udara, Jungkook mendaratkan kecupan singkat. Meraih selimut, lalu membungkus tubuh bayi itu, untuk menghalau udara dingin, rintik-rintik hujan semakin lebat, rintik itu bahkan berjatuhan dengan miring menerpa permukaan tanah dengan ganas. Tidak heran, jika udaranya semakin lembab, hingga Yo Han sempat mengigil kedinginan.
"Nanti kita kembali ke tempat mamamu, kita ambil beberapa pakaian dulu, oke"
Jungkook meninggalkan Yo Han di atas kasur milik balita itu, Jungkook memberikannya mainan khusus bayi dan sekarang bayi itu tengah mengigit-gigitinya. Wajar saja, gigi Yo Han itu baru tumbuh di bagian bawah, Yo Han semangat sekali ketika gigi barunya tumbuh. Hati Jungkook menghangat, ketika melihat bayi itu. Yo Han tidak rewel, selama Jungkook mengurus Yuri di rumah sakit, dan Jungkook yang pulang pergi ke kantor polisi bersama Taehyung. Sementara Eunji meninggalkan Yo Han begitu saja, setelah pertengkaran mereka.
Pikiran Jungkook melayang pada satu hal. Ketika menatap raut menggemaskan bayi itu. Cepat atau lembat, Jungkook harus mengabari orang tuanya. Bahwa ia sudah memiliki anak. Mereka pasti senang, melihat Yo Han.
Setelah berhasil mengambil beberapa lembar kain pakaian untuk putranya dan mengemasinya ke dalam tas, Jungkook berjalan ke arah meja nakas. Untuk mengambil beberapa peralatan bayi. Seperti botol susu, kaus kaki dan keperluan Yo Han yang lain. Ia memilih fokus, mengambil barang-barang, ingin cepat kembali ke rumah sakit menemani Yuri.
Tapi saat Jungkook membuka laci nakas di sebelah ranjang Yo Han, matanya terpengarah pada satu benda yang tampak tidak asing. Berkilau, dan terselib di antara kaus kaki bayi.
Mata Jungkook tertarik untuk meraih itu.
Saat ia meneliti dan mengamati benda temuannya, ia sadar. Tidak seharusnya benda itu berada di sini, tersimpan teronggok seperti disembunyikan dari dunia luar. Seharusnya benda ini melingkari jemari Yuri.
Jungkook mengepalkan tinjunya.
Cincin Yuri berada di meja nakas Yo Han, jelas benda itu tidak bisa berjalan sendiri. Pasti ada orang yang sengaja meletakannya di sini. Pikiran liarnya menunjuk pada satu orang, keseharian Eunji dihabiskan di kamar Yo Han. Bahkan sebagian besar peralatan wanita itu juga berada di sini, di kamar Yo Han.
![](https://img.wattpad.com/cover/253442350-288-k150925.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
THE PAIN [√]
FanfictionMengeja sakit yang berbaris pada riwayat, lalu beritahu di mana titik akhir itu? Bukan seperti daun maple yang bertabur karena arah angin, lalu menemui akhir. Ini lebih pelik daripada itu. Tapi, sejauh mana Shin Yuri mengeja langkah, untuk mencari p...