A few months later......"Aku akan pergi Taehyung......" Yuri menundukan wajahnya, wanita itu tersenyum sembari memainkan jari-jarinya yang lentik. Surai rambutnya yang terlihat samakin panjang itu di gerai sehingga angin dapat menyapunya ke udara. Cantik sekali, Yuri terlihat seperti orang yang tengah berbahagia di bawah langit senja.
"Ke Australia?" Taehyung berucap, sembari memasukan telapak tangannya ke saku celana. Mereka sedang berjalan di sekitaran sungai Han, sore ini Yuri baru selesai dengan les bahasanya. Ini hari trakhirnya belajar di sana, Taehyung seperti biasa, menjemputnya. Dan mengajak Yuri melihat suasana sungai Han di pengujung sore.
"Bukan,"
"Lantas?"
"Ke suatu tempat, di mana aku dan Jungkook akan memulai hidup kami." Yuri mendongak, melihat Taehyung di sebelahnya. Pria itu terlihat sedikit terkejut, tapi berusaha memasang wajah seperti orang yang tidak peduli.
"Jungkook lagi? kenapa kau terus terlibat bersamanya. Apa yang kalian rencanakan" Taehyung mendengus samar, ia menendang ranting kecil, seolah ranting itu memiliki kesalahan.
"Kami akan menikah. Kau tahu, dia akan membuktikan bahwa dia bersungguh-sungguh padaku."
Tepat pada saat Taehyung menginjak ranting pohon hingga patah, entah kenapa hatinya juga terasa patah seperti ranting yang ia pijak. Menikah ya? lucu, kenapa Yuri harus memilih Jungkook? Padahal jika di pikir-pikir Taehyung pernah meminta Jungkook untuk membuktikan perasaanya dan tidak terus mempermainkan perasaan Yuri, kenapa? ketika Jungkook hendak membuktikan perasaan itu, kini malah ia yang menyesal. Kenapa? bukan ia saja yang menyuruh dirinya sendiri yang memperjuangkan Yuri. Bodoh, karena Taehyung pernah meminta Jungkook memperjuangkan Yuri.
"Ah, ternyata teman bodohku itu serius padamu" Taehyung tersenyum masam, ia mencoba menampilkan wajah yang terlihat biasa saja. Ia kemudian berjalan mendahului Yuri, pria itu menatap senja dengan pandangan penuh harap. Ia bergumam dalam diam, semoga ini adalah jalan awal kebahagiaan wanita yang ia cintai.
"Terima kasih, sudah menjadi temanku selama ini" Yuri cepat menubruk Taehyung, entah kenapa. Yuri sangat ingin melakukan ini, memeluk Taehyung dari belakang dan mengucapkan banyak terima kasih. Dan juga mengucapkan selamat tinggal.
"Terima kasih, untuk semuanya. Dan maaf...... aku tidak bisa membalas perasaamu" Yuri memejam, dengan wajah yang ia tenggelamkan di punggung Taehyung.
Lagi-lagi Taehyung hanya bisa mematung. Jadi benar. Sampai kapanpun, ia tidak akan bisa memiliki Yuri dan mengambilnya dari Jungkook. Dulu sekali..... ia pernah jatuh cinta pada Eunji, sama. Pada akhirnya Taehyung tidak bisa mengambil Eunji dari Jungkook. Dan sekarang Yuri, wanita ini adalah milik Jungkook. Taehyung tidak bisa berbuat banyak apalagi memaksa Yuri untuk membalas perasaanya. Dasar Jungkook keparat! ia selalu menjadi penghalang kisah cintanya.
"Tak apa..... melihatmu bahagia itu sudah cukup untukku...." Taehyung memutar tubuh, dan membalas dekapan Yuri. Ia merengkuh Yuri, dan menandai setiap aroma dari surainya yang lembut.
"Carilah wanita yang baik, kau harus janji padaku. Kau juga harus bahagia, menikah, dan punya anak yang banyak" Yuri menempatkan wajahnya di dada bidang Taehyung. Ternyata pelukan Taehyung cukup nyaman sekali.
"Aku akan mencari wanita yang sepertimu....."
-----
Rasa yang terlalu pedih hingga mengakar sampai kepala, menyebabkan pening hingga tangan Taehyung tertarik untuk sekedar menjambak surai ikalnya. Dengan kaki yang di naikan di atas meja, punggung yang bersandar pada sebuah kursi. Taehyung sesekali tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE PAIN [√]
FanfictionMengeja sakit yang berbaris pada riwayat, lalu beritahu di mana titik akhir itu? Bukan seperti daun maple yang bertabur karena arah angin, lalu menemui akhir. Ini lebih pelik daripada itu. Tapi, sejauh mana Shin Yuri mengeja langkah, untuk mencari p...