11. Punisment

1.4K 157 5
                                    

Warning!

Part ini sedikit mengandung kekerasan!
dan bahasa yang kasar

****

"Nona, aku sudah mendapatkan datanya" Jun Yung berdiri di belakang Eunji, yang sedang berdiri di ruangan kantornya.

Eunji berdiri di depan jendela kaca, sembari melipat kedua tangannya di depan dada. Matanya masih fokus menatap kendaraan yang sedang lalu lalang, ruangan Eunji berada di lantai 10, dari sini cukup jelas terlihat gedung pencakar langkit saling menjulang tinggi.

"Siapa dia" Eunji bertanya tanpa ekspresi.

"Dia....mantan pelacur di salah satu klub besar. Usianya 22 tahun, Shin Yuri. Wanita asal Busan. Suami Nona membelikannya apartemen dengan harga fantastis, dan sekarang ia sedang hamil" Terhitung sudah 24 yang lalu Jun Yung menyelidiki Yuri. Mendapatkan data seseorang? itu bukanlah hal yang sulit, selama uang bersama dirinya.

"Ah, ternyata hanya seorang jalang." Eunji tertawa mengejek, bagaimana bisa Jungkook terpikat oleh wanita sejenis itu? apakah hanya karena dirinya mandul sampai-sampai suaminya bermain dengan wanita bayaran.

"Sudah, waktunya pulangkan?" Eunji, sekilas melirik jam tangan feminimnya, yang melingkar apik di pergelangan tangan kanan. Sudah menunjukan pukul 10 malam.

"Nona? ingin menemuinya?"

"Kita kesana, sekarang cepat!"

.
.
.
.
.
.

Yuri menganti bathrobenya dengan setelan piyama sutra hangat, ia baru saja berendam di bathup ditemani lilin aroma terapi. Setelah memakan beberapa salad di dapur, tiba-tiba Yuri menangis, ia merindukan Jungkook. Hari ini Jungkook belum menghubunginya, mungkin masih sibuk. Sedangkan perutnya sejak tadi siang bayinya sangat aktif bergerak. Rasa-rasanya Yuri ingin segera tidur saja.

Kelopak matanya hampir saja memejam, jika saja suara bell tidak berdering dengan nyaringnya. Malam-malam begini siapa bertamu?

Dengan langkah malas, Yuri berjalan pelan sembari menangkup perut besarnya. Ia benar-benar sangat mengantuk. Tapi rasa kantuknya hilang saat Yuri berhasil membuka pintu apartemennya, tatapan Yuri bingung saat menatap dua sosok manusia, pria dan wanita asing yang tidak ia kenal.

Terutama sang wanita, jelas sekali wanita tersebut memancarkan aura ketidak sukaan pada dirinya.

"Maaf Nona ini sia---"

PLAKK!!

Kalimat Yuri terputus, kepalanya tertoleh kesamping. Saat sebuah tamparan keras mendarat di pipi kirinya. Pipinya serasa panas, dan Yuri jamin, pasti saat ini pipinya memerah. Siapa wanita ini?

"Nona apa yan---"

PLAK!!

Lagi lagi, tamparan itu berhasil mendarat di pipi kanannya. Kedua pipinya serasa panas sekarang, ini terlalu tiba-tiba setidaknya biarkan Yuri bertanya, apa maksud mereka.

"Jun-Yung! seret dia bawa ke mobil!" Tunjuk Eunji, tepat di wajah Yuri yang memerah. Sudut bibirnya sedikit sobek, tamparan Eunji benar-benar sangat kuat.

Ini tidak baik, kedua orang ini mempunyai niat jahat padanya. Setidaknya itulah yang kepala Yuri tangkap.

Melihat Jun Yung yang berjalan ke arahnya, Yuri lantas melangkah mundur, Yuri berlari ke masuk ke dalam, tapi sialnya Eunji dan Jun Yung juga ikut masuk kedalam huniannya, jelas Yuri panik, melihat tubuh tegap Jun Yung mengejar dirinya, sedangkan Eunji hanya bersekap dada.

THE PAIN [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang