.
.
.
.
.
.
.
.Perasaan Yuri sungguh campur aduk sekarang, Ia senang sekarang ia bisa keluar dari dunia yang menyesatkan dirinya. Iya setelah Jungkook mengatakan akan membantunya pria itu benar-benar menepati kata-katanya, ia bahkan tidak tanggung-tanggung membayar hutang Yuri tepat di hadapan tante Jeslyn, bahkan pria itu juga ikut membebaskan ke dua temannya, yang terlibat hutang sama seperti dirinya.
Sungguh Yuri tidak pernah menyangka akan bertemu pria seperti Jungkook, ia sangat bersyukur untuk itu. Tapi di tengah rasa senangnya, entah mengapa di hatinya ada suatu hal yang mengganjal.
"Kau suka?" suara berat Jungkook yang mengudara sampai ke perungu Yuri.
"Apakah ini tidak berlebihan Tuan?" Yuri memperhatikan kembali hunian barunya.
"Oppa Yuri." Jungkook mengoreksi ucapan Yuri yang barusan terlontar.
"Ah iya, Junggu Oppa, bukankah ini berlebihan?"
"Kurasa tidak, mulai sekarang kau tinggal disini, dan aku kapanpun bisa menemuimu disini"
Yuri tersenyum pahit, iya ia resmi menjadi seorang simpanan sekarang. Sebenarnya ia juga tidak ingin seperti ini, tapi mau bagaimana lagi. Ia sempat menolak tawaran Jungkook waktu itu, tapi jauh dari lubuk hatinya ia mengingikan ini semua. Tidak ingin munafik. Menerima tawaran Jungkook itu jauh lebih baik dari pada harus hidup di klub malam.
"Bagaimana jika istrimu mengetahui ini oppa?"
"Kita bisa mengakhirinya"
Jungkook jenuh dengan hidupnya yang seperti ini, bisakah ia bermain api sedikit? lagi pula Yuri tidak buruk, tidak kalah cantik dari istrinya.
Iya setelah Jungkook membayar lilitan hutang Yuri, pria itu langsung membawanya kesini, sebuah apartemen minimalis tapi mewah. Entah kenapa, ia ingin menjadikan Yuri rumahnya sekarang, ia ingin menyimpan Yuri untuk dirinya sendiri. Ia bahkan tidak peduli dari mana Yuri berasal.
"Jung oppa....Terima kasih, karena sudah mengeluarkanku dari sana."
Jungkook menarik jemari Yuri agar mengikuti langkahnya. Jungkook mendudukan Yuri di sofa ruang tengah, lalu di ikuti dengan Jungkook yang duduk tepat disamping tubuhnya.
"Bilang padaku, jika kau butuh sesuatu" Jungkook mengelurkan tangannya--menyelipkan anakan rambut Yuri yang terurai ke belakang telinga.
"Kau pria baik Jung oppa." Yuri lantas memegang jemari Jungkook yang barusan mengelus surainya.
Jungkook menggelengkan kepalanya sekilas,"tidak jangan anggap aku orang baik, mana ada pria baik yang menyelingkuhi istrinya"
Yuri kembali tersenyum pahit, dan menundukan kepalanya apa ini? setelah keluar dari dunia malam, ia menjadi simpanan seorang pria kaya, hidup benar-benar mempermainkannya.
"Aku yang jahat disini" lirihnya kemudian.Dua detik setelahnya Jungkook sudah membawa Yuri kedalam pelukan hangatnya, merengkuh dengan kuat, sesekali tangan besarnya mengelus pelan punggung ramping Yuri. Surai coklat Yuri juga tak luput dari elusan tangannya. Jungkook semakin merapatkan jarak mereka, mengikis habis ruang yang memisahkan mereka melalui pelukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE PAIN [√]
Fiksi PenggemarMengeja sakit yang berbaris pada riwayat, lalu beritahu di mana titik akhir itu? Bukan seperti daun maple yang bertabur karena arah angin, lalu menemui akhir. Ini lebih pelik daripada itu. Tapi, sejauh mana Shin Yuri mengeja langkah, untuk mencari p...