CHAPTER 14 : We Can Stop
Playlist : Zayn - Fool For You
***
Setelah duduk beberapa menit dan berusaha tidak mendesak Jeremy untuk berbicara, tunangannya itu menegak wine berjenis Pinot Grigio semakin banyak—hingga habis dalam jangka waktu singkat. Nampak tidak terkendali dan Michelle berpikir bahwa dia tidak bisa menghentikan itu semua. Mereka sedang berada di mansion Jeremy. Tepatnya di ruang penyimpanan minuman keras yang tampak lebih mewah dari beberapa bar bintang lima yang terdapat di pinggir Kota.
Dia menggeser bokongnya lebih dekat. Tangannya menghusap punggung Jeremy, bergerak secara melingkar untuk merebut perhatiannya.
"Apa kau sudah merasa lebih baik?" Michelle meletakan kepalanya di atas pundak Jeremy. Dan pria itu masih tidak menunjukan tanda-tanda akan membalas. "Tell me what's your problem, honey."
Pada akhirnya Jeremy menoleh juga. Michelle memahami isyarat sendu dimatanya yang tidak bisa menunjukan dirinya dalam keadaan baik. Jeremy meraih pinggangnya, mendorongnya untuk berbaring di atas sofa ketika pria itu ingin menciumnnya. Tangan Michelle pun melingkar di balik leher Jeremy—hanya sesaat karena sesungguhnya dia lebih penasaran mengenai apa yang sedang terjadi.
"Your Dad."
"Daddy?" Michelle menekuk kedua alisnya. "Apa yang terjadi diantara kalian?"
"Seseorang membocorkan penyerangan markas De La Mort malam hari itu—saat aku datang padamu dalam keadaan bersimbah darah. Daddy-mu mengetahui semuanya. Dia marah karena aku gagal membuat pelaku pembunuhan Mr.Robert angkat bicara sebelum dia memutuskan untuk menghabisi nyawanya sendiri."
"—Penyelidikan kasus tersebut kembali diangkat, kali ini ada campur tangan polisi. Padahal Mr.Robert tercatat sebagai klien De La Mort, dimana seharusnya penyelidikan ini bisa dilakukan secara personal. Terapi Daddy-mu tidak memberiku kesempatan. Dia tampak membenciku setelah kejadian dimana kau diculik saat kita dinner pada malam hari itu. Aku tetap dianggap lalai dan ceroboh. Did I fail, Mich?"
Sebelum kejadian dimana Michelle menghilang, hubungan Jeremy dan Riordan sangat harmonis. Riordan memperlakukan Jeremy bagaikan anak emas De La Mort. Tetapi semenjak Riordan menganggap Jeremy lalai dalam menjaganya, disanalah awal dari semua ini terjadi. Dari pengakuan Michelle yang menguak kebohongan tentang penculikan padahal sesungguhnya dia sadar seratus persen bahwasanya pagi itu dia lewati bersama Marvel tanpa memikirkan apa konsekuensinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Of Blackness
Acción"𝙔𝙤𝙪 𝙢𝙖𝙙𝙚 𝙢𝙚 𝙗𝙚𝙡𝙞𝙚𝙫𝙚 𝙩𝙝𝙚 𝙞𝙢𝙥𝙤𝙨𝙨𝙞𝙗𝙡𝙚 𝙘𝙤𝙪𝙡𝙙 𝙗𝙚 𝙥𝙤𝙨𝙨𝙞𝙗𝙡𝙚." Kelompok Crudelta dipimpin oleh Marvel Ricardson bertujuan untuk balas dendam atas kematian tragis Sang Kakak akibat kekejaman Ketua Mafia Senior De...