CHAPTER 54 : Smile For You
Berbagai hal yang menimpanya belakang ini membuat Michelle lebih suka menyendiri sembari merenungkan banyak hal yang telah terjadi. Dia mengabaikan pekerjaan perusahaannya yang semakin hari semakin menumpuk. Dia tidak memiliki cukup konsentrasi untuk melakukannya.
Selain itu tubuhnya sekarang pasti lebih kurus dari sebelumnya, dia bahkan lupa kapan terakhir dia memakan makanan berat karena dia selalu menolak dengan alasan tidak nafsu makan.
"Lihat apa yang Daddy bawa untukmu!" Seruan dari ruangan depan membuat perhatian Michelle teralihkan dari acara televisi. Matanya berbinar kala menatap Riordan menenteng sebuah kandang anjing dengan Chessie yang berada di dalamnya.
"Oh My God, Princess!"
Michelle mengambil alih kemudian mengeluarkam anjing menggemaskan itu dari kandangnya. Dia pun mulai menjilati tangan Michelle, tampak sangat merindukan majikannya.
"Apakah kau dirawat dengan baik disana? Maaf, aku harus menitipkanmu karena aku takut tidak bisa merawatmu dengan baik. Tapi sekarang tidak usah khawatir, aku berjanji tidak akan meninggalkanmu di penitipan hewan lagi karena aku akan merawatmu seperti dulu. I miss you."
Riordan tersenyum memandangi sang putri yang mulai sumringah dengan kehadiran binatang kesayangannya itu. Lantas dia pun melirik ke arah meja makan. Makanan yang tersaji disana bahkan masih utuh. Ternyata Michelle masih enggan menyentuh makanan yang setiap harinya disiapkan oleh para pelayan.
"Kau belum memakan apapun hari ini?"
Kepala Michelle mendongak pada Riordan, "Aku tidak lapar, Dad."
"Jangan menyiksa dirimu seperti ini. Aku tidak ingin Putri kesayanganku jatuh sakit." Ucapnya sedikit tegas. "Sekalipun kau berusaha untuk tersenyum di depanku, aku tahu itu hanya sebuah kepalsuan. Aku ingin kau kembali ceria seperti dulu. Apa yang harus Daddy lakukan, sayang?"
"Aku sedang berusaha berdamai dengan keadaan, Dad. Jangan khawatir, aku akan baik-baik saja."
"Maafkan Daddy." Riordan mendekat. Menyelipkan rambut Michelle ke balik telinganya dan memperhatikan wajah sendu putrinya. "Kau tidak mungkin menderita seperti ini jika tidak terlahir sebagai Putriku."
"Jangan berbicara seperti itu." Michelle melepaskan Chessie dari gendongannya hingga anjing itu langsung berlari dengan lincah. Sedangkan dia bergerak untuk memeluk Riordan. "Aku sangat menyayangimu, Dad. Hanya kau satu-satunya yang aku miliki dan bisa aku percaya di dunia ini."
"Aku sangat mencintaimu, Michelle. Maaf aku belum bisa menjadi Daddy yang baik untukmu."
Michelle dan Riordan sebelumnya tidak pernah mendapatkan kesempatan untuk berbicara seintents itu. Apalagi meluapkan segala isi hatinya. Selalu ada sisi baik di balik badai yang menerpa.
Kemudian Riordan pergi dari ruangannya setelah mendapatkan panggilan penting. Walau hanya sebentar, Michelle sangat bersyukur memiliki waktu bersama Sang Ayah. Lantas kesepian Michelle dihibur oleh kehadiran Chessie. Anjing menggemaskan itu betah berada disisinya sembari menatap layar televisi yang menyala. Seolah paham jika majikannya sedang butuh teman.
Tanpa sadar Michelle tertidur di sofa. Mungkin dia tidak akan bangun jika Chessie tidak menggonggong. Matanya mengerjap dan dia cukup terkejut saat melihat Marvel berdiri di sampingnya.
Tidak, dia pasti hanya berhalusinasi.
Michelle menepuk pipinya untuk menyadarkan diri. Ketika dia menatap Chessie sudah melompat ke gendongan Marvel, dia sadar bahwa apa yang dia lihat adalah sesuatu yang nyata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Of Blackness
Ação"𝙔𝙤𝙪 𝙢𝙖𝙙𝙚 𝙢𝙚 𝙗𝙚𝙡𝙞𝙚𝙫𝙚 𝙩𝙝𝙚 𝙞𝙢𝙥𝙤𝙨𝙨𝙞𝙗𝙡𝙚 𝙘𝙤𝙪𝙡𝙙 𝙗𝙚 𝙥𝙤𝙨𝙨𝙞𝙗𝙡𝙚." Kelompok Crudelta dipimpin oleh Marvel Ricardson bertujuan untuk balas dendam atas kematian tragis Sang Kakak akibat kekejaman Ketua Mafia Senior De...