CHAPTER 43 : One Step Ahead

1.9K 160 103
                                    

CHAPTER 43 : One Step Ahead

"Aku tahu kau tidak akan membiarkanku kedinginan lebih lama disini." Suara Erica menyambut Marvel saat keluar dari pintu utama.

Perempuan itu mendekat lebih dulu dan melempar senyum lebar. Sudah lama Marvel tidak melihat Erica tersenyum setelah dia menyakiti hatinya.

"Bahaya perempuan berkendara seorang diri tengah malam."

"Kau tidak ingin mengajakku masuk?" Erica kembali bertanya tanpa menghiraukan ucapan Marvel.

"Apa yang ingin kau bicarakan?"

"Aku tidak ingin bicara disini." Ucapnya sembari menghusap lengan sendiri. Gaun yang dia gunakan pada acara malam hari itu masih melekat dan memiliki potongan cukup terbuka. "Dingin, Marvel."

"Berikan kunci mobilmu padaku."

"Kita tidak bicara di dalam?"

"Tidak. Kekasihku sedang beristirahat di dalam, aku tidak ingin mengganggunya dengan membawa masuk perempuan lain."

Marvel merebut kunci mobil dari tangan Erica kemudian masuk ke kursi kemudi. Sedangkan Erica masih diam di tempatnya, membuat Marvel mengeluarkan kepalanya dari jendela untuk memanggil. "Ayo masuk, Erica."

Jalanan pada dini hari itu sangat sepi. Semua orang lebih memilih meringkuk di atas tempat tidur dibandingkan keluyuran. Hal itu membuat Marvel tanpa pikir panjang menjalankan mobil ke arah rumah Erica. Membujuknya akan terasa sulit maka lebih baik dia melakukannya tanpa persetujuan.

Setelah dia mematikan mesin mobil tepat di depan rumah Erica, barulah dia menoleh pada Erica yang ternyata sedang berbinar menatapnya. "Jadi apa yang ingin kau bicarakan?"

"Kau mengantarku dengan selamat sampai di rumah karena kau bilang perempuan berkendara seorang diri akan sangat berbahaya ketika larut malam. Aku tahu kau masih sangat peduli padaku." Gumamnya. Dia meraih tangan Marvel dan menggenggamnya. "Kau tidak perlu berpura-pura mencintai Michelle di depanku. Aku sudah tahu semuanya."

"Apa yang kau bicarakan?"

"Kau menggunakan Michelle sebagai sarana untuk balas dendam atas kematian kakakmu."

"Darimana kau mendapatkan informasi tersebut?"

"Kau tidak perlu tahu dari siapa aku mengetahuinya. Apa yang aku katakan baru saja benar 'kan?"

Awalnya dia tidak percaya jika Marvel yang dia ketahui berhati malaikat bisa memiliki niatan buruk terhadap orang lain, terutama seorang perempuan. Tapi setelah melihat wajah Marvel yang menadadak pucat pasi membuat Erica semakin yakin bahwa apa yang dia dapatkan adalah sebuah fakta.

"Jadi kapan kau akan mengakhiri semua ini, sayang?"

"Jatuh cinta padanya adalah sebuah kekalahan. Dan itu artinya aku sudah kalah dalam permainanku sendiri."

Erica tergelak, masih menganggap Marvel menyangkal perasaan terhadap dirinya. Kendati Marvel memang mencintai Michelle, Erica percaya semua hanya sebatas obsesi semata karena dia tahu Marvel tidak pernah ingin kalah dalam hal apapun.

Kemudian Erica turun dari mobil. Dia membuka pintu pada kursi pengemudi. "Turun dan buktikan bahwa kau memang sudah tidak lagi mencintaiku."

"Erica—"

"Aku butuh pembuktian."

Meraih pergelangan Marvel, Erica menariknya hingga pria itu menyerah dan memutuskan untuk turun. Erica langsung melompat ke tubuh Marvel, membuatnya dengan sigap memeluk tubuh perempuan itu dalam dekapannya agar mereka tidak tumbang. Bibir mereka bertemu. Tangan Erica menahan tengkuk Marvel lebih lama untuk bisa merasakan bibir Marvel yang malu-malu membalas lumatan bibirnya.

Sweet Of BlacknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang