Dua puluh empat [S2]

2.6K 169 56
                                    

Jika aku terus bertahan dan merasakan kecewa oleh keadaan,
apa aku harus bertindak layaknya orang bodoh?
melupakan dan mencoba terlihat baik-baik saja?.

¤¤¤
happy reading


































































































































































" Bella"
pandangan mata itu teralihkan, dia menatap wanita tua namun tak menghilangkan karisma cantik nya.
rambut sepunggung yang mulai memutih, sedikit keriput dibawah matanya dan tubuhnya yang tampak agak kurus.

tangannya menggapai wajahku yang... entahlah mungkin tengah termenung entah apa penyebabnya, hatinya terasa sakit dan kosong seperti ada yang hilang selama ini.

"sedang apa sayang? mengapa kamu termenung sendirian disini? apa kalian tengah bertengkar?" mommy Sean mendudukan dirinya dikursi samping  Bella.

Bella hanya menggelengkan kepalanya, sudut bibirnya naik keatas mengukir senyum yang cantik. "aku tidak apa-apa mommy"

Wanita tua itu tersenyum lembut, "apa kamu tau? dulu mommy dan daddy selalu bertengkar"
Bella menaikan alisnya keatas menatap sang calon mertua dengan bingung. " namun semua itu tak pernah mengurangi rasa cinta kami, justru dengan adanya pertengkaran itu cinta kami semakin kuat."
mommy memegang tangan Bella,dia mengelus punggung tangan calon menantunya, "Mommy percaya cinta kalian akam selalu ada dan semakin kuat entah badai apa yang akan kalian lewati, yang pasti kalian harus saling terbuka dan percaya akan satu sama lainnya"

Bella menganggukan kepalanya mengiyakan ucapan sang Calon mertua, "Aku mengerti"
tangan yang agak keriput itu mengelus kepala Bella lembut.
" katakan apa ada sesuatu yang mengganggumu? jika kamu ragu untuk berbicara pada Sean kamu bisa membicarakan masalahmu pada mommy"

Bella menatap lekat kedua mata calon mertuanya, bibirnya terkunci rapat, lidah nya sangat kelu untuk membicarakan kegundahan pada hatinya yang terus melanda setelah mendengar perkataan Aiden.
perkatannya tempo hari selalu terngiang-ngiang dikepala nya.

"a-aku.."
mommy tersenyum lembut, "jika kamu tidak yakin jangan dikatakan sayang, ingatlah pernikahan kalian sudah sangat dekat hanya tinggal satu hari lagi. Jangan membawa masalah untuk pernikahan kalian"
mommy berdiri dari duduknya, "tidurlah ini sudah malam, Sean sebentar lagi akan pulang"

mommy berlalu dari hadapan Bella begitu saja, Bella mengadahkan kepalanya menatap indahnya sinar bulan dimalam hari.
" apa yang sebenarnya aku inginkan?"
tangannya terangkat keatas, "kenapa hatiku terasa kosong"

" ini yang aku mau tapi kenapa rasanya ada yang hilang?"
Bella menaikan kedua kakinya dikursi lalu dia tekuk, kepalanya menelusup dicelah-celah kakinya. "aku tidak tahu apa mau ku"
Tangan Bella ditekuk menutup kepalanya, "aku ingin b-bertemu dengan mu A-Aiden"
Tanpa sadar air mata Bella menetes begitu saja, dia menangis tersendu-sendu.

" aku merindukan mu"
Isakan terus saja keluar dari bibirnya, "Aku tidak tahu apa yang aku inginkan.."
Bella mengangkat wajahnya menatap nanar depannya, " Tetapi aku sangat merindukanmu"

You Are Mine My Little Sister [S2] >TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang