Tiga puluh tujuh [S2]

2.7K 163 12
                                    

Tolong tunjukan padaku apa yang harus aku lakukan?, disaat aku berjuang mati-matian namun kau hanya mengabaikan.

¤¤¤
happy reading







































































































































Pandangan Zeyu menatap seseorang yang tengah berdiri dihadapannya dengan diam, Pria itu tampak tersenyum ramah pada dirinya.
Zeyu mengerjapkan kedua matanya berulang kali yang membuat kesan menggemaskan bagi yang melihat, sama seperti Sean dia ingin sekali memeluk putra nya ini tapi itu tidak mungkin.
dia sadar Zeyu masih belum mengerti masalah dia dan Yivanya jadi untuk sementara waktu ini dia harus bisa bersabar dan mengerti.

"hai boy"
Zeyu kembali mengerjapkan matanya, cengiran khas anak kecil dari bibir mungilnya terpantri, "hai uncle daddy"

Pandangan Sean menatap Zeyu dengan diam, uncle daddy? tak cukup buruk.
Sean Tersenyum hangat, "kenapa kamu sendirian diluar? dimana mommy mu?"

Zeyu tampak menundukan kepalanya, "daddy tidak mempelbolehkan Zeze belmain belsama mommy"

Sean menatap Putranya dengan sendu, "hm begitu kah? baiklah sekarang Zeyu akan bermain dengan uncle daddy bagaimana?"

Zeyu mendongakan kepalanya dengan ceria "benalkah?" Sean menganggukan kepalanya, "tentu saja!"
Zeyu tertawa senang dia kembali memainkan mainan nya dengan ditemani Sean.

Sedangkan Yivanya dan Aiden kini tengah bermesraan didalam kamar yang tak lain dan tak bukan atas perintah Aiden sendiri.
" Ayolah honey satu ronde lagi ya?"
Aiden menampikan puppy eyes nya, Yivanya memutarkan kedua bola matanya malas mendapatkan rengekan dari sang suami.
Mereka sudah bermain cukup lama okay, Yivanya amat sangat lelah, "No!"

Yivanya melilitkan selimut ditubuh telanjangnya, " why? Dua hari kemarin kamu tak memberikan jatah padaku karna Zeyu sakit"

Yivanya menatap Aiden jengah, "Kak kamu sudah melakukan nya sampai 12 kali--" Yivanya memelas menatap Aiden, "apa kamu tidak lelah? tulangku serasa patah"

Aiden terkekeh lalu memeluk tubuh istrinya dari belakang, "aku tidak pernah lelah jika bermain dengan mu honey" Aiden mengecup bahu Yivanya, dia menggigitnya pelan.

"ssh.. kak!"
Aiden terkekeh, "baiklah sekarang aku lepaskan, tapi untuk nanti malam jangan harap kamu bisa kabur honey" peringat Aiden lalu dia berjalan menuju kamar mandi dengan keadaan sama telanjangnya dengan Yivanya.

Yivanya memegang pangkal hidungnya dia jengah melihat kelakuan Sang suami.
tak cukupkah hanya satu ronde saja? dasar pria sama saja bilangnya hanya satu tapi ujung-ujungnya minta terus menerus.
dia kira Tubuhnya itu tetap kuat terus apa?

"mommy!"

Yivanya melirik jam yang ada diatas nakas sudah jam sepuluh pagi, pasti putranya itu ingin makan.
salahkan saja suaminya itu, mereka sudah bermain dari jam lima pagi astaga.

You Are Mine My Little Sister [S2] >TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang