Tiga puluh sembilan [S2]

3.2K 168 14
                                    

Happy reading
°°°










































































































"Hon.."

Yivanya terus saja mengabaikan suaminya, dirinya tengah kesal pada Aiden.
Tak tahu malaukah dia? Dia terus saja menciumi Yivanya didepan anak-anak nya terbelih lagi ada Zeyu.

" honey.."

Yivanya meletakan gelas berisi susu dihadapan Aiden dengan sedikit kencang.

"Uhukk..uhuk.."

Kila tersedak oleh roti yang tengah ia makan, Yivanya mengambil segelas air putih lalu ia berikan pada putrinya.
" kamu tidak apa-apa sayang?"

Kila mengangguk dan langsung meminum-minumannya.
"Kalo makan hati-hati kamu bisa tersedak"
Aiden menatap Kila yang sudah menghabiskan air minumnya, "tapi buna yang-.."

Kila terdiam saat melihat tatapan tak suka dari sang papa," umm.. Iya pa, Kila minta maaf"
Yivanya mengelus kepala putri satu-satunya," maaf ya, gara-gara buna kamu tersedak. Apakah sakit?"
Kila menggelengkan kepalanya, dia berdiri dari duduknya.
" aku sudah selesai, aku akan berangkat ke kampus" Kila berjalan pergi keluar begitu saja meninggalkan ruang makan.

" mommy"
Bukan nya Yivanya yang menjawab justru Aiden yang menjawab panggilan Zeyu, " ada apa? Jangan sedikit-sedikit memanggil nya!"

Zeyu menundukan kepalanya, dia merasa takut pada Aiden " i-iya d-daddy"
Aiden menghela nafas, " jangan hanya mommy yang selalu kau panggil, sesekali panggilah a-aku" Aiden berdeham pelan dia berbicara tanpa menatap Zeyu.

Yivanya dan Zeyu menatap tak percaya pada Aiden.
" k-kak?"
Aiden menatap Yivanya, dia menaikan sebelah alisnya" apa? Kamu sudah tidak marah lagi?"
Yivanya menggelengkan kepalanya, "aku tidak marah, aku hanya kesal!" Cibir Yivanya pelan.

"O-oh ya perkataan yang kakak barusan katakan-.."

" kenapa? Kamu keberatan?"
Yivanya menggeleng kan kepalanya cepat," tidak bukan seperti itu, t-tapi.. Apa kakak sudah mau menerima Zeyu?"

Aiden berdeham pelan, dia meminum susunya hingga setengah " hmm.."
Yivanya tersenyum senang, " i-itu bagus, terima kasih kak"'

Aiden hanya tersenyum tipis, ekor matanya menatap Zeyu yang terdiam.
"Ada apa? Kau tak suka makanan mu?"

Zeyu mendongakan kepalanya dia menggelengkan kepala " t-tidak daddy"
Aiden mengulurkan tangannya hendak mengusap kepala Zeyu namun ia tarik kembali.
Dia memang ingin menerima Zeyu, tapi bukan berarti sepenuhnya.

" cepat habiskan makananmu sayang"
Zeyu menganggukan kepalanya mendengar perintah sang mommy.

°°°

" aaaaa~~~"

Bocah kecil itu berteriak kencang kala angin menerpa kulit lembutnya.
Untuk pertama kalinya Zeyu merasakan perasaan yang sangat membahagiakan.

You Are Mine My Little Sister [S2] >TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang