Tiga puluh [S2]

2.9K 197 54
                                    

Tetaplah seperti ini,
jika sifatmu berubah bagaimana denganku?

¤¤¤
happy reading
































































































































"kakak te-tenang lah aku mohon" Yivanya mencoba mendekat pada Aiden yang terus saja mengamuk membanting dan melempar semua barang-barang yang ada didalam kamar mereka.
Aiden menatap tajam Yivanya, "tenang? tenang katamu?!" Aiden mengguncang pelan bahu Yivanya.

Yivanya memejamkan matanya mendapat perilakuan seperti ini dari suaminya, dia mencoba bersabar.
" kakak,aku mohon tenang lah" Yivanya melembutkan suaranya, dia mengelus dada Aiden yang tampak bernafas dengan tak teratur.

Aiden menghela nafasnya kasar, dia menatap tajam Yivanya.
tanganya terlepas begitu saja dari bahu Yivanya, lalu tubuhnya dia putarkan hingga membelakangi tubuh sang istri.

Yivanya menghela nafas dalam-dalam, lihatlah kamar mereka yang semulanya rapih dan bersih kini sudah seperti kapal pecah, Yivanya menatap Sekertaris Xio dia memberi isyarat agar sekertaris Xio keluar dari kamarnya.

"saya permisi nona" Sekertaris Xio berjalan keluar dari kamar, saat dia membuka pintu terdapat Kila dan Al yang tampak tengah menguping.

"ekhm.." Al berdeham pelan dia mencoba berpura-pura sibuk dengan pakaiannya, sedangkan Kila tampak menatap sekertaris Xio dengan wajah bingung nya.
lucu sekali mereka.

" em.. tuan muda sebaiknya anda dan nona muda pergi saja, tuan dan nona Yivanya butuh privasi, mereka tengah menyelesaikan masalah dalam rumah tangga" Al menarik tangan Kila begitu saja untuk berlalu dari hadapan Sekertaris Xio.

sekertaris Xio menggelengkan kepalanya pelan melihat tingkah kedua anak majikannya.
sedangkan Yivanya tengah berjalan pelan dia berdiri dihadapan Aiden yang tengah menatap lain.
" ka-kakak..." Aiden menatap datar Yivanya, "katakan padaku" Yivanya tersenyum kecut mendengar nada dingin disetiap kata Yang Aiden ucapkan.

" aku tahu ini salahku, dan aku juga tahu kakak tidak akan mau menerima kehadiran anak ini..." Aiden menatap Yivanya dengan alis terangkat sebelah, "tentu saja aku tidak akan pernah mau menerima anak itu, apalagi ayahnya si bajingan gila itu!" Aiden mengalihkan perhatiannya.

Yivanya tersenyum menyemangati dirinya sendiri, tanganya memegang rahang Aiden " aku tahu... tapi aku mohon bisakah kakak memaafkan ku? ya ya aku sangat bodoh seharusnya aku tidak pantas mengatakan itu tapi..." Yivanya menatap dengan hangat Aiden.

"aku hanya dapat mencintai kakak" Aiden menatap dengan diam, hatinya bergemuruh jantungnya berdetak tak karuan.
sialan! kenapa dia harus mengatakan itu?!

"ekhmm.." Aiden berdeham pelan, "jadi?" Yivanya mengelus tangan Aiden, "bisakah kakak memaafkan kesalahanku? memaafkan apa yang aku dan Sean sudah perbuat?" Aiden menghela nafas, lalu dia menatap lekat sang istri.

Aiden mengusap wajahnya pelan, mau bagaimana pun Yivanya istrinya dia sangat mencintainya, dan Yivanya juga sudah mengakui perbuatannya dan minta maaf.
Aiden ingin memaafkan namun juga tidak, dia sangat bimbang.

"baiklah" Yivanya tersenyum senang, dia memeluk tubuh Aiden dengan kencang "aku tahu kakak pasti akan memaafkan ku, aku benar-benar mencintai kakak. maafkan aku!" Yivanya menangis didalam pelukan.

You Are Mine My Little Sister [S2] >TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang