KARRAMEL | 22

4K 312 69
                                    

Sudah berkali-kali Karra mengetuk pintu kamar Amel, namun Amel tidak membukanya, dan hal itu membuat Karra menjadi khawatir, takutnya Amel pingsan karena acara mogok makannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah berkali-kali Karra mengetuk pintu kamar Amel, namun Amel tidak membukanya, dan hal itu membuat Karra menjadi khawatir, takutnya Amel pingsan karena acara mogok makannya.

"Mbok, bisa ambilkan kunci cadangan diruang kerja saya?" Pinta Karra pada mbok Mirna yang berdiri disampingnya.

"Baik den," mbok Mirna pergi ke ruang kerja Karra.

"Mel, buka pintunya!" Karra masih mencoba meminta Amel untuk membuka pintunya.

Mbok Mirna pun datang dengan membawa kunci cadangan yang di pinta oleh Karra.

Tak mau membuang-buang waktu, Karra langsung membuka pintu kamar Amel menggunakan kunci cadangan ditangannya. Berapa terkejutnya Karra mendapati Amel yang tak sadarkan diri dengan posisi bersandar di lemari pakaiannya.

Karra menghampiri Amel, ia membungkukkan badannya, lalu menepuk-nepuk pelan pipi Amel.

"Mel," ucap Karra lembut.

"Amel," ucapnya lagi.

Tak mendapatkan respon dari Amel, raut wajah Karra mendadak berubah menjadi panik. Baru saja Karra ingin menggendong Amel untuk membawanya kerumah sakit, Amel malah membuka matanya.

"Kakak? Kakak kapan pulang?" Tanya Amel khas bangun tidur.

Karra menghembuskan nafas lega. "Kamu gak apa-apa kan? Mana yang sakit? Perut kamu sakit gak? Kamu mau makan apa?" Tanya Karra tanpa jeda.

Amel mengerutkan keningnya, ada apa dengan suami tampangnya ini?

"Makan dulu yuk, kan aku udah pulang," ucap Karra sembari merapihkan rambut Amel.

Amel menggeleng. "Aku gak laper kak,"

"Ini den makanannya," ucap mbok Mirna yang baru saja kembali dari dapur sembari membawa sebuah nampan berisikan makanan yang di pinta oleh Karra tadi.

"Makasih mbok," Karra mengambil nampan itu dari tangan mbok Mirna.

"Ayo sayang, Aaaa..." Karra mengarahkan sendok kepada Amel. Amel menutup mulutnya dan menggelengkan kepalanya.

"Kenapa? Kamu gak kasian sama baby nya? Jika kan butuh nutrisi," ucap Karra lembut.

"Buka mulutnya dong sayang," pinta Karra, Amel tetap menggeleng.

Melihat Amel yang susah diatur membuat Karra ingin marah, tapi Karra berusaha menahannya karena teringat ucapan Dito.

"Mbok, bisa keluar dulu sebentar? Terus nanti pintu kamarnya di tutup ya," mbok Mirna mengangguk, ia keluar dari kamar Amel dan menutup pintunya.

"Masih gak mau makan?" Tanya Karra sekali lagi.

Karra memasukkan makanan di sendok yang sedari tadi ia pegang kedalam mulutnya. Karra mengarahkan bibirnya dan bibir Amel. Ternyata Karra menyuapi Amel dengan menggunakan bibir, bukan sendok lagi.

KARRAMEL (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang