1 tahun kemudian
Karra sedang mengajak El bermain di kamar, saat Amel masuk kedalam kamar ia mendapati Karra yang tengah tertidur dan El menepuk-nepuk pipi papa tampannya itu.
"Papapapa," ucap El.
"Papa kamu tidur El?" El mengangguk.
"Papapa bobo,"
"Bangunin El," titah Amel.
El mulai menepuk pipi Karra cukup keras. "Pa, ngun!" Tak cukup satu cara, El mengigit pipi Karra, kebetulan gigi El sudah tumbuh empat, dua atas dan dua bawah.
"Aduh sakit!" Karra membuka matanya, dan menengok ke El. "Kamu gigit Papa El? Biarin, nanti gak papa beliin mainan lagi," El merangkak kearah Amel dan meminta Amel untuk menggendongnya.
"Huaa, papapa alak," adu El pada mamanya.
Karra merubah posisinya menjadi duduk. "Kamu kapan pulang?" tanya Karra. Pasalnya tadi Amel meminta izin untuk keluar rumah sebentar.
"Tadi,"
"Nih," Amel menyerahkan benda pipih kepada Karra.
Karra mengusap-usap matanya, mimpi kah ini? tanyanya pada diri sendiri.
"Beneran?" Tanya Karra tak percaya.
Amel mengangguk. "Tanggung jawab!"
"Pasti dong sayang, sini El nya, mulai sekarang kamu gak boleh gendong gendong El lagi, gak boleh naik kuda lagi, gak boleh makan sembarangan lagi, gak boleh begadang lagi, gak boleh ngelakuin aktivitas berat lagi, gak boleh capek-capek lagi, gak bol-,"
"Banyak banget yang gak bolehnya, terus yang dibolehin apa? Masa aku diem aja dikamar? Kata bunda, ibu hamil itu harus banyak-banyak melakukan aktivitas, biar bayinya kuat," jelas Amel.
"Aku kan gak mau kamu sama calon adiknya El kenapa-napa,"
"Mulai deh posesifnya. El, kita jalan-jalan yuk," El menangguk dan kembali merangkak kearah Amel.
"Mau kemana heh?" tanya Karra saat melihat Amel keluar kamar.
"Mau temuin bright vachirawit!"
"Sayang tunggu! Aku ikut!" Cepat-cepat Karra menyusul Amel agar tidak keduluan oleh saingannya itu.
ᘛ
Setelah disibukkan dengan kerjaannya dikantor, saat Karra pulang dari rumah ia mendapati Amel yang tengah menangis tersedu-sedu.
"Hiks, jahat banget sih, jadi orang gak boleh gitu," Amel mengelap mata dan hidungnya yang sama-sama mengeluarkan air.
"Sayang? Kamu kenapa nangis?" Tanya Karra.
"Itu tuh, jahat banget temennya," Amel menunjuk kearah layar televisi yang sedang menayangkan drama Korea kesukaan Amel.
"Ya ampun cuma drama, aku pikir kamu kenapa-napa" ucap Karra lega.
"El kemana?"
"Tidur, kecapean kali dia,"
"Abis ngapain emang?" Karra menidurkan dirinya dipangkuan Amel.
"Main sama anaknya Felly, El jadi rebutan si Alana sama Aluna," jelas Amel.
"Wih masih kecil aja udah jadi rebutan, El emang ganteng banget kayak aku," ucap Karra sangat percaya diri.
"Kalo yang ini ganteng juga atau malah cantik kaya mama nya?" Tanya Karra sembari mengelus perut Amel yang masih rata.
"Kayanya cantik kaya mama nya deh, soalnya lebih sensitif yang sekarang," lanjut Karra lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
KARRAMEL (SELESAI)
Short StorySekuel Greatest Husband Mengisahkan tentang dua orang yang dulunya menjalin kasih namun terpaksa berpisah karna suatu ke salah pahaman. Hingga takdir mempertemukan mereka kembali, dan mereka malah terikat kedalam suatu hubungan yang lebih serius. "...