KARRAMEL | 28

3.4K 306 58
                                    

Malam harinya, Dito, dan Jhonny, berada dirumah Karra untuk membantu mencari Amel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam harinya, Dito, dan Jhonny, berada dirumah Karra untuk membantu mencari Amel.

"Kar, coba lo cek CCTV," Saran Dito

Karra menepuk dahinya, astaga! Karra tidak berfikir sampai ke arah sana.

Karra mengambil laptopnya, ia membuka rekaman CCTV yang terpasang didepan rumahnya.

Karra melihat Amel keluar rumah tak lama setelah Karra pergi sembari menaiki mobilnya. Dan, selang beberapa menit kemudian, Karra melihat Amel dibekap mulutnya oleh seorang wanita yang dikawal oleh 2 pria berbadan persis perawakan preman.

"Kar, zoom plat mobilnya!" Ucap Jhonny.

Karra meng-zoom layar laptopnya kearah plat mobil penculik Amel.

"Kaya gak asing," ucap Karra tanpa suara.

"Kenapa, Kar?" Tanya Dito.

"Gue tau siapa yang culik Amel!" Ucap Karra.

"Serius? Siapa? Siapa yang culik kar? Biar gue unyek-unyek tuh orangnya! Berani-beraninya dia culik masa depan gue!" Karra langsung memelototi Jhonny.

Dito menyenggol  bahu Jhonny. "Jangan kaya gitu, Karra lagi emosi,"

"Iya-iya," ucap Jhonny pelan.

"Mas karra, maafin Abang jonjon ya,"

"Em." jawab Karra singkat.

"Siapa yang culik Amel, kar?" Tanya Dito.

"Chintia!" Yakin Karra.

"Hah?" Ucap Dito dan Jhonny bersamaan.

Mendengar jika Amel diculik, membuat Riza sangat khawatir, apalagi sekarang Amel sedang hamil besar.

Setelah pekerjaannya sudah selesai semua, Riza berniat untuk mencari Amel bersama dengan Karra, dan kawan-kawan Karra.

Riza merasa jika ini bukan lah hari baiknya, karena saat dirinya baru saja tiba dirumah Karra, Art Karra mengatakan jika Karra dan kedua sahabatnya itu sudah pergi 30 menit yang lalu.

"Ah! Sial!" Kesal Riza sembari memukul stir mobilnya.

Karra sedang didalam perjalanan menuju kerumah Chintia, bersama Dito, dan juga Jhonny. Didalam perjalanan, Jhonny tak sengaja menemukan plat mobil serupa yang ditunjukkan oleh Karra tadi.

"Eh, itu bukannya mobil si Medusa ya?" Jhonny menunjuk kearah mobil dihadapan mereka.

"Mana?" Tanya Karra.

"Itu loh, di depan mobil ini," ucap Jhonny lagi.

"Oh iya! To, ikutin terus mobil di depan ya," pinta Karra pada Dito yang membawa mobilnya.

"Siap bos!" Ucap Dito.

'Tunggu aku sayang' batin Karra.

Chintia kembali mendatangi tempat dimana ia menyekap Amel. Chintia lansung masuk kedalam ruangan Amel berada.

"Heh! Bangun." Chintia menepuk-nepuk pipi Amel agar bangun.

"Kak Karra," racau Amel.

"Heh! Bangun!" Kali ini Chintia menepuk pipi Amel cukup kuat.

"Kak Karra!" Amel membuka matanya.

"Kak Karra, kak Karra! Suami lu itu gak bakal ke sini, dia-"

"Mbak Chintia awas!" Teriak Amel.

Bugh!

Chintia terkejut saat melihat Amel menolongnya, ia membalikkan badannya dan mendapati Amel yang tergeletak tak sadarkan diri dengan posisi tengkurap.

"B-bos?" Kaget anak buah Chintia.

"S-saya pikir tadi bos orang lain, soalnya gerak-gerik bos mencurigakan" ucap anak buah Chintia.

"Bodoh!" Maki Chintia pada anak buahnya bernama Jaka.

"Damar? Dimana dia?" Tanya Chintia.

"Ti-tidur bos" ucap Jaka takut.

"Dam-"

"Amel!" Teriak Karra ketika melihat istrinya sudah terkapar dengan darah segar yang terlihat jelas di baju putihnya.

Karra membawa kepala Amel kedalam pangkuannya dan menangis "M-maaf sayang, aku telat," Isak Karra.

Sementara itu, Dito, dan Jhonny mengurus Chintia serta anak buahnya sembari menahan Chintia agar tidak kabur.

"Gak bisa lari kan lo Medusa!" Ucap Jhonny.

"Sebentar lagi polisi akan datang jemput kalian!" Tegas Dito pada Chintia dan anak buahnya.

Seperti yang Dito katakan, beberapa menit kemudian polisi pun datang bersama dengan Riza, tadi, Karra sempat mengirimkan lokasi Amel disekap kepada Riza.

Riza berlari kearah Amel dan Karra. "Kar, ayo bawa Amel kerumah sakit!" Ucap Riza.

Karra menghentikan tangisannya, ia menggendong Amel untuk membawanya kerumah sakit, dan pastinya Riza juga ikut.

Riza menyarankan agar Karra membawa Amel kerumah sakit menggunakan mobilnya, karena mengingat jika kunci mobil Karra masih ada pada Dito.

"Biar gue aja yang bawa, lo jagain Amel di belakang," Karra mengangguk lalu masuk kedalam mobil Riza.

Riza segera mengendarai mobilnya dengan sedikit meninggikan kecepatannya agar mereka cepat sampai dan Amel cepat ditangani.

± 15 menit kemudian, mereka sampai dirumah sakit terdekat, untunglah Amel langsung ditangani, tapi Karra belum bisa bernafas dengan lega juga sebab ia belum mengetahui keadaan Amel dan bayi dalam kandungan istrinya itu.

Setelah 10 menit, dokter yang menangani Amel pun keluar. Karra dan Riza menghampiri dokternya untuk menanyakan kondisi Amel.

"Gimana keadaan istri saya dan kandungan nya dok?" Tanya Karra to the point.

Dokter berjenis kelamin laki-laki itu menghela nafasnya berat. "Mohon maaf pak, anak bapak tidak bisa saya selamatkan,"

:')

Sudah Revisi

KARRAMEL (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang