7 bulan kemudian.
Karra tengah menunggu sang istri yang masih bersiap-siap untuk menghadiri acara pernikahan Jhonny dan juga Teodora Agatha, Atau biasa dipanggil Dora. Kelakuannya tak jauh beda dari Jhonny, tapi Dora masih sedikit waras, ya walaupun kadang-kadang.
Back topic
"Sayang, udah belum?" tanya Karra.
"Bentar lagi,"
Karra melirik jam tangan Patek Philippe seharga 400 juta yang ia beli beberapa bulan lalu. "Cepet dong sayang, udah telat 10 menit kita nih,"
Tak lama setelah Karra mengucapkan itu, Amel keluar dengan balutan dress senada dengan jas yang dipakai oleh Karra. Karra dibuat terpesona oleh istri cantiknya itu, pantes lama.
"Kita gak jadi pergi aja ya," ucap Karra tiba-tiba.
"Kenapa? kak Jhonny kan mau nikahan,"
"Abisnya kamu cantik banget sih, aku jadi gak rela kalo kamu diliatin sama cowok lain,"
blush
'Ibu, Amel baper!' sorak Amel dalam hati.
"Kakak. Udah ah ayo, katanya udah telat," Amel menarik tangan Karra, dan membawanya keluar.
ᘛ
Sesampainya ditempat pernikahan Jhonny dan Dora, Amel langsung menghampiri Felly yang tengah mengandung juga, usia kandungan Felly sekarang menginjak 5 bulan, tapi ukuran perutnya tak jauh beda dari Amel, karena Felly hamil anak kembar. Kata Dito sih, bibit unggul.
"Felly!"
"Amel!"
Teriak mereka bersamaan, persis seperti saudara kembarnya yang baru dipertemukan kembali, padahal semalam mereka berdua masih bertemu untuk membahas pakaian apa yang akan dikenakan ke pesta pernikahan Jhonny dan Dora.
"Kangen," ucap Felly sembari memeluk Amel.
"Ya elah, lebay lo," jawab Amel.
Sikap Amel berubah drastis setelah dirinya hamil anak kedua, dari mulai jarang dandan, tapi sekalinya dandan bisa 1 jam, lebih doyan tidur, dan jarang bangun pagi. Feeling Karra jika anak mereka nanti adalah laki-laki, karena melihat dari perubahan yang Amel alami, sama persis yang Karra temui di Google.
"Eh bumil bumil ku, sini!" teriak Dora dari atas pelaminan.
"Kita foto dulu!" lanjutnya lagi.
"Nanti, kita belum makan!" teriak Felly.
Dito, selaku suami dari Felly hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat kelakuan istrinya itu.
"Cih, kesini mau numpang makan doang," ucap Jhonny.
"Ya namanya juga kondangan! Jono!" ucap Dito.
Dora memukul pelan lengan Jhonny yang baru berstatus sebagai suaminya ± 2 jam yang lalu. "Tau! Yang namanya kondangan itu makan, bukannya ngeliatin bini orang sampe mata mau copot," Ucap Dora sebal.
"Makan aja ya sepuas kalian, nanti kalo kurang tinggal nambah, atau mau bungkus juga gak apa-apa," ucap Dora.
"Di pikir warteg kali," gumam Jhonny.
ᘛ
Keesokan harinya.
"Loh, kakak gak jadi berangkat ke kantor?" tanya Amel saat melihat Karra yang malah asik menatap layar laptopnya diatas kasur dan kembali mengganti jas nya dengan baju tidurnya.
"Males sayang, rasanya aku mau deket terus sama kamu," ucap Karra.
'Masih pagi heh, udah bikin anak orang salting aja,' batin Amel.
Amel berjalan menghampiri Karra. "Kak,"
"Hm," jawab Karra seadanya dengan mata yang masih fokus pada laptopnya.
"Kak," ucap Amel sedikit sebal karena Karra tidak menengok kearahnya.
Karra menyadari jika Amel akan segara marahnya, memilih untuk menyudahi bermain laptop dan memandang kearah Amel yang sudah memanyunkan bibirnya.
"Kenapa mama? mau di kiss?" tanya Karra lembut.
Mendadak kaki Amel melemas, ia menjatuhkan dirinya diatas kasur. "Eh kamu kenapa?" tanya Karra panik.
"Suara kakak," Karra mengerutkan keningnya. "Bikin aku jadi melting," lanjut Amel.
Astaga Amel! jantung Karra hampir maraton loh.
Karra mencubit pipi istrinya gemas. "Kamu ini ya, bikin aku panik aja,"
"Kakak sakit!"
"Mana mana yang sakit?"
"Nih," Amel menunjuk pipinya yang habis dicubit oleh Karra. "Kakak cubit nya kencengan,"
Karra membawa Amel ke dalam pelukannya. "Ututu, tayang," Karra mengelus dan mencium pipi Amel secara bergantian.
"Masih sakit?" Amel menggeleng sebagai jawaban.
"Sayang kakak," Amel mengecup singkat bibir Karra.
Mendapati adegan langka ini membuat Karra terkejut, pasalnya Amel sudah jarang romantis setelah kehamilan keduanya ini.
"Sayang kamu juga," Karra mengecup kening Amel.
Bugh
"Awss..."
"Kamu kenapa?" Karra panik saat melihat Amel merintih sembari memegang perutnya.
"Dedek nya nendang," ucap Amel.
Karra tersenyum mengetahui istrinya baik-baik saja, ia menghadapkan wajahnya kearah perut buncit Amel.
"Sayang kamu juga," ucap Karra sembari mengecup perut Amel.
ᘛ
cie abang nikah jugaa:) semoga menjadi keluarga yang samawa ya abang sama mbak Dora:)
Sudah Revisi
KAMU SEDANG MEMBACA
KARRAMEL (SELESAI)
Short StorySekuel Greatest Husband Mengisahkan tentang dua orang yang dulunya menjalin kasih namun terpaksa berpisah karna suatu ke salah pahaman. Hingga takdir mempertemukan mereka kembali, dan mereka malah terikat kedalam suatu hubungan yang lebih serius. "...