Sekuel Greatest Husband
Mengisahkan tentang dua orang yang dulunya menjalin kasih namun terpaksa berpisah karna suatu ke salah pahaman. Hingga takdir mempertemukan mereka kembali, dan mereka malah terikat kedalam suatu hubungan yang lebih serius.
"...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Karra melipat kedua tangannya didepan dada. Mode ngambek dimulai.
"Tidur kamu bikin aku panik tau gak?!" marah Karra.
Amel yang melihat itu hanya tertawa, tadi Karra memberi tahu pada Amel kalau Karra mengira jika Amel sudah tidak ada, nyatanya Amel hanya tidur terlalu nyenyak karena suhunya lumayan dingin.
"Kakak ganggu banget tadi, padahal aku lagi mimpi ketemu bright vachirawit, dia mau ajak aku nikah dan nanti kita tinggal di bangkok," Karra melirik dengan sinis.
"Kayak dia mau aja sama kamu, lagian itu juga cuma mimpi,"
'Btw siapa itu bright vachirawit? namanya gak asing' batin Karra.
"Mau kak, dia mau sama aku. Ih, kakak gak tau aja kalo dia pernah DM aku dan dia bilang Kamu udah punya pacar belum gitu,"
"Terus kamu bilang apa?" tanya Karra kepo.
"Aku bilang aja Belum, aku gak punya pacar," Karra langsung menghampiri Amel dan ikut duduk di atas tempat tidur pasien bersama dengan Amel.
"Kamu mah jahat banget sama aku, kamu tau gak sih, aku gak bisa hidup tanpa kamu," Karra memeluk Amel sembari mengeluarkan air mata.
"Mulai besok akun Instagram kamu aku yang pegang! biar aku aja yang bales DM si bright vachirawit itu, ganjen banget dia!"
Amel menahan tawanya agar tidak pecah, kasian toh bayi dalam kandungannya itu.
"Ehem,"
Karra dan Amel mendongakkan kepalanya, ternyata kedua orang tua mereka datang.
"Itu kenapa si Karra nangis?" tanya Nesya.
"Bun, masa Amel selingkuhin aku sama si bright bright itu. Kerenan juga aku kemana-mana!" adu Karra pada sang bunda.
"Tapi kalo di lihat-lihat Amel lebih cocok sih sama bright vachirawit ketimbang kamu," timpal Nesya.
"Kan kan bunda, kenapa jadi se-frekuensi sama Amel?" Karra bangkit dari duduknya dan berjalan keluar dari ruangan Amel.
"Ambekan!" Cibir Nesya.
Karra menghentikan langkahnya, ia menatap kearah sang bunda "Bunda gak tau apa yang Karra rasain. Sakit." ucap Karra.
"Ciyaelah" ledek Nesya.
ᘛ
Karra masih belum juga kembali, sudah terhitung 1 jam setelah kepergian Karra, suasana ruang inap Amel menjadi sepi.
"Kayanya kak Karra beneran cemburu deh Bun," ucap Amel pada ibu mertuanya yang berada disisi kirinya.
"Lagian dia itu beneran gak tau bright vachirawit? padahal bunda ngefans banget sama dia," ucap Nesya.
Saat ketiga perempuan itu sedang asik mengobrol, tiba-tiba saja pintu ruangan Amel terbuka, menampilkan Karra yang ngos-ngosan.