KARRAMEL | 30

4.1K 315 86
                                    

2 Minggu kemudian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

2 Minggu kemudian....

Keadaan Amel sudah mulai membaik, ia pun sudah mau makan walaupun sedikit, lain halnya dengan Karra, saat ini Karra sedang tidak sehat karena kelelahan akibat pekerjaan di kantor dan mengurus Amel.

"Amel," Karra menghampiri Amel yang sedang membuatkan bubur untuknya.

"Kakak? Kakak ngapain keluar kamar? Lagi sakit juga," marah Amel.

Karra memeluk Amel dari belakang dan menaruh dagunya dipundak Amel. "Abisnya kamu lama," ucap Karra manja.

Amel membalikkan badannya. "Aku kan lagi buat bubur,"

"Aku gak mau makan," rengek Karra.

"Kenapa gak mau? Kalo kakak gak makan nanti gak bisa minum obat, kalo kakak gak minum obat, nanti kakak gak semb-"

Cup

Karra mencium bibir Amel.

"Cerewet," ucap Karra.

Sesudah Karra sembuh dari sakitnya, ia mengajak Amel ke makam anak mereka, awalnya Amel tidak mau karena ia belum siap untuk melihat makam putrinya, tapi setelah Karra membujuknya, akhirnya Amel mau menemui putrinya dengan berat hati.

"Zeline Zakeisha," ucap Amel membaca nisan anaknya.

Karra mengelus bahu Amel "Kamu suka sama namanya?" Tanya Karra.

Amel mengangguk dengan mata berkaca-kaca, ia memang belum mengetahui nama anaknya, Karra sengaja belum memberi tahu Amel sebab Karra melihat jika situsnya saat itu belum tepat.

"Zeline Zakeisha, Anak perempuan penghuni surga yang berwajah cantik," ucap Karra.

Amel memeluk suami tampannya itu dan menangis didalam dekapan sang suami. "Putri kita cantik banget, hidung nya mancung kaya punya kamu," ucap Karra sembari mencubit pelan hidung Amel.

"Elin, maafin mama ya sayang karena baru bisa ke sini, maaf juga karena mama gak bisa jagain kamu, kamu yang tenang disana ya, suatu saat kita pasti bersatu," Amel mengelus nisan anaknya.

"Papa sama Mama akan terus sayang sama elin," ucap Karra.

"Kita pulang dulu ya cantik, nanti kita kesini lagi kok," ucap Karra lagi.

"Ayo sayang, udah mau hujan," Karra membantu Amel untuk berdiri.

'Elin, makasih ya sayang, karena kamu pernah jadi bagian dari perjalanan kisah cinta mama sama papa, kamu yang tenang disana ya, walaupun kamu gak ada disamping kita, kita akan selalu inget sama kamu, putri kecilku,' batin Amel.

"Ayo sayang," ucap Karra lagi.

"Egh, iya kak ayo," ucap Amel.

Karra menggenggam tangan Amel dan sesekali menciumnya. "Mikirin apa sih tadi?" Tanya Karra.

KARRAMEL (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang