Sore ini tak ada yang bisa Tiffany lakukan selain berdiam diri dan berbaring di dalam kamar rawat inapnya. Tak ada kabar juga dari Andrea dan Tiffany tidak ingin mengganggunya dengan menghubunginya walau Andrea sudah menyuruhnya untuk menghubunginya bila ada apa-apa. Tiffany tahu kalau Andrea pasti sedang sibuk mengingat kemarin seharian penuh Andrea merawatnya dan pasti banyak kegiatannya yang tertunda karena itu Tiffany memutuskan untuk ke Taman menghilangkan rasa bosannya. Untungnya ia sudah diperbolehkan untuk berjalan-jalan disekitar Rumah Sakit walau Dokter selalu memintanya untuk memberikan kabar kalau Tiffany merasakan sakit. Tiffany merasa sangat segar begitu menghirup udara diluar, rasanya seperti sudah berbulan-bulan ia dirawat Rumah Sakit. Tiffany juga sudah mengabarkan temannya kalau ia tidak bisa bekerja beberapa hari ini dan temannya mengerti dengan penjelasan yang Tiffany berikan. Saking pikirannya berkeliaran ditempat lain, Tiffany tidak menyadari kalau ternyata sudah malam dan mendapati boneka-boneka berukuran jari ada dihadapannya dengan suara seseorang yang membuatnya tersenyum.
“ Tante lagi ngapain diluar? Kok enggak masuk ke kamar?” Ucap seseorang menirukan suara anak kecil.
“ Tante lagi bosen makanya keluar kamar sekalian cari udara segara.” Tiffany memutuskan untuk mengikuti permainan orang itu.
“ tapi ini udah malam Tante, entar kalau Tante tambah sakit gimana? Aku nanti jadi sedih.”
“ hmm..gimana kalau kamu anterin Tante?” Tanya Tiffany melihat boneka-boneka itu sedang berpikir.
“ baiklah! Aku enggak mau Tante hilang dilorong Rumah Sakit ini.” Tiffany tertawa mendengar hal konyol dari orang itu.
Sebuah tangan terulur menggantikan boneka-boneka itu dari hadapannya dan dengan senang hati Tiffany menyambut uluran tangan orang itu.
“ Tante? Yang benar aja.” Ucap Tiffany memutar bola matanya. “ aku ini masih muda tau.” Tiffany menepuk bahu Andrea begitu mereka jalan.
Andrea tertawa, “ masa sih?”.
“ for your information, aku 25 tahun jadi aku masih muda.” Tiffany berkacak pinggang didepan Andrea.
“ kalau gitu yang Tante itu aku donk?” Andrea bertanya pada boneka-boneka yang masih ada dijarinya dan boneka itu mengangguk. “ so sad.” Andrea memasang wajah sedih.
Tiffany menggelengkan kepalanya dengan tingkah Andrea, “ emang kamu sendiri berapa?” Tanya Tiffany penasaran.
“ umur kamu sama dengan adik aku, bedanya dia setahun dibawah kamu jadi kita beda 10 tahun.” Jawab Andrea yang ternyata lebih tua dari Tiffany, 35 tahun.
Andrea bisa melihat keterkejutan sekaligus pertanyaan dimata Tiffany.
“ tadinya aku anak tunggal tetapi berubah saat tanpa beliau ketahui dia sedang mengandung disaat aku berumur 11 tahun.” Ujar Andrea memberitahu.
“ owhh..” Tiffany mengangguk mendengar semuanya lalu Tiffany melihat boneka-boneka Andrea.
“ itu kamu sendiri yang bikin?” Tanya Tiffany.
“ ini?” Tiffany mengangguk saat Andrea menunjukkan boneka-boneka itu. “ ini peninggalan dari ibu aku. Beliau bikin untuk ngehibur disaat aku sedang sedih, tadinya dia mau bikin 10 pcs tapi hanya tinggal 6 pcs tanpa sempat ia lanjutkan lagi.” Jelas Andrea mengingat saat Ibunya membuat boneka-boneka itu untuknya.
“ tapi sekarang tinggal 3 pcs karena sisanya aku kasih ke anak kecil 15 tahun yang lalu.” Andrea bisa melihat Tiffany yang terus memperhatikan boneka-bonekanya.
Andrea melepaskan boneka-boneka itu dan memberikannya pada Tiffany.
“ ehh..” Tiffany terkejut karena tiba-tiba Andrea memberikan boneka itu ditangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stalker
FanfictionKejadian 15 tahun yang lalu perlahan namun pasti menghampiri kehidupan Andrea yang biasa-biasa saja. Ia tidak pernah menyangka kalau peristiwa tersebut akan merubah kehidupannya.