Pada siang hari yang cukup cerah tetapi terlihat cukup berbeda pada sebuah ruangan dimana terdapat 2 orang yang berada didalamnya. 1 orang terlihat sedang memberikan data-data dan juga menerangkan awal mula berdirinya perusahaan dan tugas apa saja yang harus dilakukan pada orang yang kini tengah mendengarkannya dengan baik walau dari wajah orang itu terlihat sangat lelah yang sudah beberapa bulan ini menjadi tugasnya. White. Corp tempat Andrea bekerja saat ini memang tidak main-main memberikan training pada karyawan barunya walaupun itu jabatan tinggi sekaligus. Andrea sendiri tidak mempermasalahkannya karena memang ia masih buta pada pekerjaan yang menurutnya masih baru dalam dunianya itu. Andrea menjadikan apa yang didapatnya itu sebagai ilmu dan mengembangkan dirinya menjadi lebih baik dan memberikan kontribusi untuk perusahaan yang telah menerimanya.
Dia tidak ingin mengecewakan orang-orang yang sudah mempercayainya, memberikannya jabatan yang menurutnya tidak main-main dalam memberikan jabatan yang cukup serius saat melamar disana dan juga pesan Neneknya yang menasihatinya selalu tekun dan giat dalam bekerja, tentu saja ia tidak akan melupakan nasihat dari orang yang membawa pengaruh besar yang menjadikan dirinya seperti sekarang ini sedangkan Dhea, adiknya itu berteriak kegirangan mendengar kakaknya bekerja diperusahaan besar dan memberikan support yang sangat dibutuhkan kakaknya. Tepat di jam 2 siang handphone sekretaris Andrea berdering disaat masih menerangkan hal-hal yang perlu diketahui dan dipelajari oleh bos barunya itu.
“ yes Madam.” Jawabnya begitu mengetahui siapa yang meneleponnya.
“…”
“ baik!” sambungan telepon pun terputus dan sekretaris Andrea langsung kembali melihat Andrea yang sedari tadi memperhatikannya saat ia dihubungi seseorang.
“ waktunya Bu Andrea untuk break dan 1 jam lagi kita lanjutkan semuanya. Maaf sudah membuat anda lelah.” Kata Naya selaku sekretaris Andrea membungkukkan tubuhnya.
“ tidak apa-apa. Terima kasih untuk waktunya.”
“ kalau begitu saya permisi dulu.”
Begitu sekretarisnya keluar dari ruangannya, Andrea meletakkan kepalanya diatas meja, merasa lelah berjam-jam mendapat training yang menurutnya sangatlah tidak mudah bagi dirinya yang masih minim pengalaman tetapi walaupun begitu, dia sangat berterima kasih kepada sekretarisnya itu karena telah memberikan training yang mudah untuknya mengerti dan membuatnya cepat tangkap apa yang dijelaskan oleh sekretarisnya.
Tidak ingin waktu istirahatnya terbuang sia-sia, Andrea mengambil handphonenya dan mengaktifkannya yang sebelumnya telah dinonaktifkan sendiri olehnya karena tidak ingin mengganggu pekerjaannya dan saat handphonenya kembali menyala, Andrea menggunakan waktu istirahatnya untuk menghubungi keluarganya, menanyakan perkembangan kesehatan neneknya yang sudah beberapa hari ini mendapat perawatan di Rumah Sakit terbaik yang ia inginkan selama ini untuk neneknya begitu mendapat pekerjaan yang bisa membuatnya memberikan pengobatan yang terbaik untuk neneknya. Setelah berbincang kepada keluarganya sekaligus mengetahui hasil pengobatan neneknya membuatnya dirinya tersenyum lebar mendengar kalau kondisi kesehatan neneknya semakin baik dan itu cukup membuatnya senang dan rasa lelah yang menghinggapinya tadi seketika hilang karena kerja kerasnya selama ini membuahkan hasil. Andrea tak henti-hentinya berucap syukur atas pencapaian yang didapatnya ini dan membuatnya semakin bersemangat melakukan pekerjaannya.
“ hei.” Ucap Tiffany yang saat ini dihubungi Andrea. “ gimana perkembangan kesehatan nenek kamu?” tanyanya yang sudah mengetahui kebiasaan Andrea sekarang ini dan dia memang sudah menunggu telepon dari Andrea sedari tadi.
Selama Andrea bekerja, Tiffany memang tidak pernah menghubunginya duluan, takut akan mengganggu sahabatnya yang sedang bekerja dan memilih menunggu Andrea menghubunginya duluan karena ia tahu Andrea pasti menghubunginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stalker
FanfictionKejadian 15 tahun yang lalu perlahan namun pasti menghampiri kehidupan Andrea yang biasa-biasa saja. Ia tidak pernah menyangka kalau peristiwa tersebut akan merubah kehidupannya.