10.

854 99 3
                                    

Siang ini di POM bensin pinggir jalan raya terlihat tidak terlalu cukup ramai dikunjungi kendaraan yang ingin mengisi bensin dimanfaatkan oleh karyawannya untuk rehat sejenak entah itu duduk, minum ataupun mengipas-ngipas tubuh dari rasa gerah karena memang suasana yang cukup panas untuk mereka dan dari salah satu karyawan itu terdapat Andrea didalamnya.  Ia terlihat mengambil botol minuman yang sebelumnya ia tempatkan diatas meja tidak jauh dari posisinya.  Saat sedang minum untuk melepaskan tenggorokannya yang terasa kering, sebuah mobil mewah berjalan mendekati arahnya yang sedang minum.  Andrea buru-buru menyelesaikan acara minumnya dan menyapa sopir yang baru keluar dan memberitahukan nominal bensin yang diinginkannya.

Andrea menarik tuas panel bensin dan menekan angka dari nominal yang diucapkan sopir, saat semuanya selesai, Andrea memberitahukan sopir itu untuk melihat layar yang dimulai dari angka 0.  Selama menunggu proses bensinnya disalurkan, sopir itu memberikan uang kepada Andrea yang segera langsung dihitung olehnya.  Andrea melihat salah satu kaca jendela dari mobil mewah itu terbuka dan melihat seseorang yang dikenalnya.

“ loh kamu kerja disini?”  Tanya Jane yang pura-pura terkejut melihat Andrea ditempat itu.

Andrea hanya tersenyum pada customernya itu yang sebelumnya pernah ia layani ditempat kerja yang sebelumnya.

“ jadi kamu bekerja didua tempat sekaligus?”  Jane keluar dari mobilnya yang telah dibukakan oleh sopirnya dan menghampiri Andrea.

“ sebelumnya memang saya double job tapi sekarang cuma disini aja.”  Kata Andrea.

“ maksud kamu?”  Jane mengangkat alisnya tanda tidak mengerti dengan ucapan Andrea.

“ yang disana saya udah resign.”  Andrea tidak ingin menceritakan lebih jauh lagi, takut kalau beliau juga menganggap jelek tentangnya.

Tahu kalau Andrea tidak akan menceritakan alasannya berhenti bekerja, Jane tidak mendorong Andrea untuk mengatakannya.  Ia menyuruh sopirnya mengambil tasnya yang berada didalam mobil, mengambil sesuatu dari tasnya dan memberikannya pada Andrea .

“ ini kartu nama saya.”  Jane memberikannya sebuah kartu nama.  “ hari senin besok jam 10 pagi temui saya di alamat tersebut.”

Andrea menerima kartu nama tersebut, membaca nama orang tersebut beserta jabatannya yang rupanya beliau orang penting di White. Corp yang sebelumnya pernah ia lamar dan sangat menginginkan dapat bergabung diperusahaan yang telah melejit di internasional itu dan kesempatan itu kini berada didepannya.

“ pokoknya kedatangan kamu saya tunggu.”  Kata Jane menepuk pundak Andrea dan kembali masuk ke dalam mobilnya.

“ baik bu! Saya pasti akan datang.”  Kata Andrea dengan semangat dan membungkuk pada Jane yang telah kembali berada dimobilnya.

Jane tersenyum dan melambaikan tangannya saat mobilnya bergerak meninggalkan Andrea yang tersenyum lebar seraya balas melambaikan juga tangannya.  Begitu mobil Jane telah berlalu dan menghilang dibelokan, Andrea langsung jingkrak-jingkrak ditempatnya sambil menggoyang-goyangkan badannya, saking senangnya karena mendapat tawaran diperusahaan yang selama ini diinginkannya.  Perbuatannya itu tak luput dari perhatian teman-temannya yang hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkahnya seperti itu.  Andrea hanya meleletkan lidahnya pada temannya, mau bagaimana lagi perasaannya saat ini sedang gembira.  Andrea memberitahukan temannya untuk menggantikan dulu posisinya dan berjalan menuju ruang istirahat, mengambil handphonenya dari kantong celananya dan menekan nomor yang sangat dihapalnya, ingin berbagi cerita pada orang tersebut.

“ halo.”  Jawab seseorang yang begitu langsung mengangkatnya.

“ halo, Tiff!”  Andrea tidak dapat menahan suaranya untuk berteriak.

StalkerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang