30.

596 83 4
                                    

😘😘

.
.
.
.
.
.

Di sebuah apartemen mewah yang terletak dipusat kota, Keyla sedang beristirahat dengan menonton acara TV kesukaannya.  Duduk di sofa yang baru dibelinya 2 hari yang lalu lantaran yang lama sudah tidak masuk kedalam moodnya lagi.  Menyandarkan tubuhnya ke belakang, Keyla mengganti channel TV dengan remote ditangannya ketika acara TV sebelumnya sedang menayangkan acara komersil.  Tangannya yang sejak tadi mengganti-ganti channel seketika terhenti ketika tayangan berita menarik perhatiannya.  Berita itu menampilkan pasien yang segera dilarikan ke ruang ICU diikuti 2 wanita yang sangat dikenalnya mencoba mengikuti pasien itu dari belakang.  Keyla membaca judul berita itu dengan seksama.

DIREKTUR UTAMA WHITE. CORP MELAKUKAN PERCOBAAN BUNUH DIRI!!

Keyla langsung mematikan TV-nya dan berjalan menuju kamarnya, mengganti bajunya.  Untungnya ia tidak tinggal bareng bersama Arestha seperti halnya saat ia masih bersama Andrea dulu sehingga ia sekarang tidak perlu ditanyai berbagai pertanyaan kalau mereka tinggal bersama dan lagipula saat ini Arestha sedang bekerja ditambah hubungan mereka dalam keadaan tidak baik.  Mereka cekcok saat Arestha ingin melaporkan Andrea yang telah memukulnya dan dia menolaknya, mencoba membujuk pacarnya itu agar tidak membawa kasus pemukulan itu ke kantor polisi tetapi Arestha tetap tidak mendengarkannya dan menjadi curiga kepadanya.

“ kenapa kamu bersikeras larang aku buat laporin dia hah?”

“ apa kamu masih cinta sama dia?”  tanya Arestha sambil berteriak kepadanya.

Keyla gelagapan mendapat pertanyaan seperti itu.

Dengan langkah lebar Arestha menghampiri Keyla yang terdiam ditempatnya tidak bisa menjawab pertanyaan darinya lalu mencengkeram dagu Keyla kasar.  “ jawab aku!”

Dengan segera Keyla melepaskan cengkeraman tangan Arestha dari dagunya, “ sakit Restha!”  Keyla mundur kebelakang, takut kalau-kalau pacarnya itu ingin berbuat kasar padanya lagi.  “ kalau aku masih cinta sama dia, buat apa aku selingkuh sama kamu?”  mau tak mau Keyla harus berbohong.

“ dan lagipula kamu udah dapetin apa yang kamu mau dan.. dan… kita udah nyebabin neneknya meninggal.”  Sampai saat ini Keyla merasa sangat bersalah pada keluarga Andrea.  ia tidak menyangka kalau perbuatan mereka akan sefatal seperti ini, ia hanya ingin neneknya Andrea tinggal bersama dengan kekasih gelapnya itu, hidup nyaman tanpa memikirkan apapun lagi dan membeli rumah serta tanah milik mereka tanpa membuat neneknya curiga kalau beliau telah menjualnya kepada mereka.

Keyla mencengkeram kemudi mobilnya sangat erat bila mengingat lagi perbuatannya sendiri dan semenjak itu ia merasa tangannya telah berlumuran darah yang tanpa langsung telah membunuh orang dengan tangannya sendiri dan percakapannya bersama Arestha waktu itu tidak digubris sama sekali oleh orangnya.  Dia juga telah berkali-kali mengirimkan pesan dan telepon permintaan maafnya pada Andrea tetapi semuanya tidak mendapat balasan, sungguh membuatnya frustasi.

Memutar kemudi mobilnya pada belokan jalan didepannya, Keyla telah sampai di depan Rumah Sakit.  Dari dalam mobil Keyla bisa melihat bahwa kerumunan wartawan masih tetap setia menunggu di depan lobby dan terlihat beberapa wartawan yang ada disana mencoba masuk ke dalam tetapi dengan ketatnya penjagaan petugas keamanan disana, wartawan itu berhasil digagalkan usahanya.  Tidak ingin mengambil resiko menjadi bahan beritaan, Keyla memarkirkan mobilnya di area basement lalu masuk melalui pintu lift yang ada didepannya.

“ ada yang bisa kami bantu?”  tanya resepsionis saat Keyla menghampirinya.

“ Andrea Wijaya Kusuma ada di ruangan berapa?”

StalkerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang