“ enggak ada yang ketinggalan kan?” tanya Andrea memastikan kalau perlengkapan mereka tidak ada yang kekurangan 1 pun.
“ nope.” Jawab Tiffany mengedipkan matanya pada Andrea lalu mencium bibir kekasihnya itu dengan gemas.
“ duhh...” Andrea memegang bibirnya yang baru saja digigit oleh Tiffany. “ serem ihh punya pacar kayak vampir.” Andrea bergidik ngeri seraya berjalan mundur karena Tiffany yang menghampirinya dengan wajah yang ditampilkan semenakutkan mungkin.
“ huahhh saya akan menghisap darah kamuuuu..” Dan terjadilah mereka saling bercanda.
Setelah menghabiskan 15 menit untuk bercanda, keduanya sepakat untuk menghentikan tingkah konyol mereka dan bergegas menuju ke bandara.
Mereka ingin memberikan surprise ke Dhea dengan mengunjunginya ke negara dimana Dhea tinggal. Sudah hampir setahun ini Andrea merindukan gadis kecilnya walau Dhea selalu menghubunginya ataupun mengirim post card karena belum pernah ia berjauhan dengan Dhea seperti sekarang ini.
Dengan menaiki pesawat pribadi milik White. Corp, Andrea ditemani oleh sang kekasih, yang dari jauh hari sudah memintanya agar Tiffany menemaninya menemui Dhea.
“ mendingan kamu tidur yank.” saran Tiffany yang melihat Andrea terus menguap, mengingat kalau kekasihnya itu pulang agak larut. “ lagipula perjalanan kita masih lama.”
Andrea mengalihkan perhatiannya dari handphonenya, sedikit mengecek e-mail yang masuk dari bosnya. “ iya yank bentar lagi. Ibu Jane kirim e-mail buat proyek selanjutnya.”
Tetapi Tiffany tidak menerima bantahan dari Andrea. Diambilnya handphone itu lalu mematikannya dan menyimpannya ke dalam tasnya.
“ sekarang kamu istirahat, ANDREA WIJAYA KUSUMA!”
Dan Andrea tidak bisa melakukan apa-apa kalau Tiffany sudah memanggilnya dengan nama lengkapnya.
“ cewek kenapa nyeremin banget sih kalau udah marah-marah?” sungut Andrea berbisik sembari berjalan menuju kamar khusus yang ada di pesawat itu.
“ kamu bilang apa, Ndre?” Tiffany yang mendengarnya tidak terima.
“ ehh... b-bukan apa-apa kok bu NEGARA.” Andrea cengengesan sambil mempercepat langkah kakinya sebelum kena disemprot lagi oleh kekasihnya itu.
Tiffany menggelengkan kepalanya melihat tingkah absurd Andrea lalu kembali menikmati minuman yang disajikan oleh pramugari. Saat sedang enak-enaknya menikmati hidangan yang ada, Tiffany diganggu oleh getaran yang berasal dari handphonenya. Dilihatnya nama yang tertera dilayar handphonenya kemudian mengangkatnya.
“ hold on.” Perintahnya pada orang disebrang telepon lalu berjalan ke kamar dimana Andrea sedang beristirahat dan dilihatnya kekasihnya itu ternyata sudah tertidur.
“ orangnya lagi tidur. Nanti aja telepon lagi.”
“ ... “ Tiffany mendengar orang itu berbicara kemudian memutuskan teleponnya.
Tiffany kembali melihat Andrea yang sedang tidur sangat pulas bahkan terdengar sedikit dengkuran, menandakan kalau Andrea sangat lelah. Tiffany berjalan menghampiri Andrea, memutuskan ikut beristirahat mengingat kalau perjalanan mereka masih lama untuk sampai di tempat Dhea.
Tiffany memeluk Andrea dari belakang, merebahkan kepalanya didekat lekukan leher Andrea. Menghirup aroma yang sangat ia sukai disana. Ia tidak akan pernah bosan karena semua yang ada pada diri Andrea membuatnya menjadi seorang pecandu. Tiffany mengecup pipi kekasihnya itu, membuat tidur Andrea sedikit terusik dengan mengubah posisi tidurnya kemudian membawa tubuh Tiffany kedalam pelukannya. Tiffany menyamankan posisinya hingga membawanya menuju ke alam mimpi seperti Andrea.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stalker
FanfictionKejadian 15 tahun yang lalu perlahan namun pasti menghampiri kehidupan Andrea yang biasa-biasa saja. Ia tidak pernah menyangka kalau peristiwa tersebut akan merubah kehidupannya.