26.

609 80 24
                                    

prok prokk buat airin993 😁
biar hp gw ga sepi-sepi banget makanya nyuruh ini itu 🤣🤣🤣





🃏

“ Mr. Park, bagaimana kelanjutan pembangunan hotel kita di Daegu?”  Tanya Andrea yang sibuk menandatangani beberapa dokumen yang diantarkan oleh pegawainya.

“ sejauh ini sudah mencapai 70% dan tidak menemui kendala apapun.”  Jawab Mr. Park yang mendapat anggukan dari Andrea.  “ dan Mr. Kang sudah menginformasikan kalau beliau sudah tiba.”

“ apa materi untuk meeting kita nanti telah rangkum?”  Andrea memastikan kalau semuanya berjalan dengan lancar.

“ sudah sajangnim, Ms. Choi sudah menyiapkannya.”

“ kalau begitu mari kita segera ke ruang meeting.”  Bangkit Andrea begitu telah menyelesaikan semua urusannya menandatangani dokumen yang memerlukan tanda tangannya.

Sudah 2 bulan semenjak kedatangan Keyla yang lalu dan itu cukup membawa semangat Andrea bertambah apalagi ditambah hubungan keduanya kembali hangat, tidak lepas dari usaha manis Keyla dengan mengirimkan pesan manis yang dapat meluluhkan Andrea.  walau kini ia sudah kembali berhubungan dengan Keyla, Andrea tidak melupakan untuk menghubungi teman-temannya yang lain dan juga Tiffany.  Ia tidak ingin mengulangi kejadian yang dulu yang membuatnya sempat tidak bisa menemui mereka.

Masih mendiskusikan materi yang akan digunakan dalam meeting nanti, tiba-tiba handphonenya bergetar dibalik kantong celananya.  Menghentikan sebentar jalannya, Andrea mengecek siapa yang mengiriminya pesan dan rupanya temannya yang mengiriminya sebuah pesan.

nanti malam jadi?”  - Christine –

Andrea pun segera membalasnya, “ jadi.”  Andrea tersenyum setelahnya lalu kembali berjalan bersama Mr. Park dan yang lainnya.

Jauh dari ekspetasinya, Andrea tidak menyangka dapat berteman dengan orang yang baru dikenalnya disini.  Sebelumnya ia tidak pernah memulai untuk mencari teman karena pikirannya hanya terisi pekerjaan dan orang-orang yang sudah menjadi temannya dan orang yang dikasihinya tetapi disini ia dapat berteman dengan orang lain dan itu sebuah goal tersendiri baginya.  Mungkin karena Andrea menemukan orang yang bisa diajak berbicara dengan bahasa dari tanah kelahirannya sehingga membuatnya merasa nyaman dan dari Christine, Andrea juga banyak belajar soal bisnis.

“ mohon maaf untuk keterlambatannya.”  Ucapnya begitu tiba di ruang meeting seraya membungkuk dihadapan para pemegang saham dan Mr. Park yang ada disampingnya segera menerjemahkan apa yang diucapkan Andrea.  “mari kita segera mulai meeting kita.”

Dan meeting pun segera dimulai.  Andrea memperhatikan dengan seksama bagaimana pegawainya membawakan meeting dihadapannya dan para pemegang saham yang lain.  Bagaimanapun Andrea tidak ingin menemukan sedikit kesalahan didalam meetingnya.  Selama mendengarkan meeting yang sedang berjalan, Andrea melihat handphonenya berkedip dan terus bergetar.  Penasaran melihat siapa yang menghubunginya, Andrea mengambil handphonenya dan melihat kalau adiknya yang menelepon.  Tidak ingin mengganggu meeting dan yang lainnya, Andrea memilih mengabaikan telepon dari adiknya dan berencana akan meneleponnya nanti dan kembali fokus pada meetingnya tetapi rupanya handphonenya terus bergetar dan Andrea kembali mengambil handphonenya.

“ tumben banget Dhea nelepon di jam segini?”  Andrea merasa heran karena adiknya tidak pernah telepon di jam kantor kecuali kalau ada hal yang penting dan dia memutuskan untuk mengangkatnya.

“ hai sayang, kakak lagi ad…”  tetapi ucapannya terputus mendengar suara adiknya yang menangis.

Andrea terus mendengarkan apa yang diucapkan oleh adiknya itu dan tanpa disadarinya ia terus memegang handphonenya sangat erat sampai tangannya memutih karena terlalu keras memegangnya hingga akhirnya handphone yang digenggamnya terjatuh bersamaan dengan airmata yang mengalir membasahi kedua matanya.  Karena kegaduhan yang disebabkan dari handphonenya, semua mata yang ada di ruang meeting itu menatapnya penasaran.

StalkerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang