35.

635 75 10
                                    

Pagi itu dengan ditemani segelas kopi dan juga koran di tangannya, Andrea menikmati paginya dengan sangat baik.  Peluh yang didapatnya selepas berolahraga tadi masih membekas didahinya.  Bajunya pun tak luput dari basah yang disebabkan oleh keringatnya sendiri.  Hari libur yang sangat menyenangkan disertai semilir angin sejuk membuat Andrea terasa segar pagi ini.  Sudah lama ia tidak merasakan hari liburnya dengan baik karena ia selalu menyibukkan dirinya dengan pekerjaan walau itu hari libur sekalipun.  Andrea tidak menginginkan pikirannya mempunyai waktu yang bisa menyebabkan depresinya muncul.  Tetapi kali ini berbeda.  Untuk kali ini ia harus menahannya demi adiknya.  Semalaman ia telah berpikir, ia harus merubah sikapnya untuk sementara waktu dulu.  Dhea tidak akan mengambil kesempatan yang ada untuknya kalau ia sendiri masih membuatnya mengkhawatirkan dirinya.

Semalam disaat semua orang telah tertidur nyenyak kecuali 1 orang dan orang itu Andrea sendiri yang kini sudah berada didalam kamar adiknya setelah memastikan kalau adiknya itu sudah tidur.  Dengan perlahan Andrea duduk di tepi ranjang.  Tidak ingin membuat adiknya terbangun karena kehadirannya disana.  Ditatapnya wajah adiknya itu yang sedang tertidur lelap dan sebuah senyuman terlukis disudut bibirnya melihat adiknya yang sangat disayanginya itu.  Disampirkannya rambut Dhea yang berantakan tanpa membuatnya terbangun dari tidurnya.  Setelah puas melihatnya dan juga merapikan selimut ditubuh Dhea, Andrea berniat balik lagi ke kamarnya ketika sebuah surat yang menyempil diantara buku-buku yang berserakan di atas meja tertangkap dipenglihatannya.  Andrea tidak jadi pergi dari sana melainkan langsung mengambil surat itu yang setelah memastikan kalau Dhea masih tidur kemudian membacanya.  Tidak sampai 5 menit ia membaca apa yang tertera di surat itu dan tanpa disadari olehnya sendiri kedua matanya telah basah setelah membaca surat itu.

Andrea menghela napasnya lalu menoleh pada wanita yang bergelung dibawah selimutnya, “ kenapa kamu buat kakak jadi orang yang enggak berguna sih dek untuk keluarganya?”

Sekarang ia menjadi merasa sangat bersalah begitu membaca surat rekomendasi kalau Dhea dapat bekerja di Rumah Sakit terkenal yang terletak berada di Baltimore, AS.  Andrea tahu betul Rumah Sakit yang menerima adiknya itu bekerja disana.  Sebuah Rumah Sakit terbaik yang masuk dalam daftar 10 Rumah Sakit terbaik di dunia dan kini adiknya itu akan menjadi salah satu bagian orang yang beruntung dapat bekerja di Rumah Sakit terbaik karena itulah saat ini Andrea akan mengembalikan keinginan Dhea.

“ hei..”  Andrea melihat Tiffany yang berjalan menuju ke arahnya dengan membawa blazer ditangannya.

“ pagi.”  Sudah menjadi kebiasaan bagi Tiffany untuk mencium kedua pipi Andrea sebelum ia berangkat kerja ataupun pas pulang kerja dan awalnya Andrea merasa canggung karena tidak terbiasa melakukan skinship selain bersama keluarganya dan pacarnya tetapi Tiffany tidak peduli dengan itu semua dan secara perlahan ia berhasil membuat Andrea melakukannya.

“ tumben jam segini udah berangkat?”  Andrea menuangkan segelas susu untuk Tiffany yang terlihat sibuk mengoleskan selai strawberry diatas rotinya.  Ia dibuat geleng-geleng kepala ketika melihat cara makan Tiffany yang membuat mulutnya belepotan terkena selai strawberrynya lalu menghapus noda itu.  Sedangkan orangnya sendiri hanya bisa nyengir kuda membuat Andrea jadi gemas sendiri.

“ iya nih.  Ada meeting dadakan.”  Tiffany menghabiskan rotinya yang tinggal sedikit itu.  “ Dhea mana?”  sedari tadi ia tidak melihat adik Andrea itu yang terkadang suka membuat pusing kepala mereka dengan tingkah nyelenehnya.

“ jangan harapin setan kecil itu buat bangun pagi.”  Tetapi rupanya kali ini Andrea salah karena setan kecil mereka itu kini sudah berdiri tidak jauh dari mereka.

“ siapa yang kakak maksud setan kecil, huh?!!”  Dhea mengirimkan tatapan mematikannya pada kakaknya yang rupanya tidak mempan.

“ wahhh!!”  Andrea langsung memasang ekspresi terkejut yang membuat Dhea jadi keqi sedangkan Tiffany sendiri cekikikan.  “ bakalan hujan berkelir nih.”  Sudah jelas kalau ucapan yang keluar itu merupakan sebuah sindiran.

StalkerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang