“ ughh…”
Keesokannya Andrea mengerang begitu terbangun di pagi hari di ranjangnya, memijatnya dengan perlahan berharap rasa pusing yang menghampirinya segera menghilang dari kepalanya. Andrea menyingkap selimutnya lalu duduk ditepi ranjang dan mengedarkan pandangannya kemudian ia baru menyadari kalau ia sudah berada di kamar hotelnya. Untung saja hari ini weekend jadi Andrea bisa beristirahat setelah kemarin mabuk karena soju yang baru ia rasakan. Andrea melihat sebuah gelas beserta obat yang terletak diatas meja disamping ranjangnya yang mungkin telah disiapkan oleh ART-nya, segera ia meminumnya dan meletakkan kembali gelasnya. Bangkit dari ranjangnya, berjalan menuju kamar mandi dan belum sampai membuka pintu kamar mandinya, Andrea mendengar suara pintu terbuka dan melihat siapa yang masuk ke dalam kamarnya. Andrea menganga, tidak menyangka sama sekali siapa orang yang barusan membuka pintu kamarnya.
“ kamu udah bangun?” Tanya Keyla sambil membawa nampan ditangannya dan meletakkan diatas meja.
Terlalu kaget tidak menyangka kalau Keyla berada dikamarnya membuatnya tidak bisa menjawab pertanyaannya.
Karena Andrea tidak menjawab pertanyaan darinya, Keyla berjalan menghampirinya yang masih terpaku ditempatnya. “ apa kamu masih merasakan pusing?” tanyanya dan melirik obat yang sebelumnya ia siapkan sudah tidak ada. “ lebih baik kamu istirahat dulu. Untuk orang yang baru pertama kali minum alkohol pasti sangat pusing. Aku juga udah bikin sarapan buat kamu.” Keyla membawa Andrea kembali ke ranjang dan mendudukkannya kemudian mengambil makanan dan menyuapi Andrea yang masih menatapnya.
“ kenapa sayang?” Keyla mengusap pipi Andrea.
“ kapan kamu nyampe?”
“ sekitar 2 jam yang lalu. Kata ART kamu, kamu masih tertidur karena semalam minum soju dan pulang dalam keadaan mabuk makanya aku siapin obat penghilang rasa sakit karena aku tau besoknya kamu bakal ngerasa pusing banget dan dugaan aku benar.” Jelas Keyla seraya tersenyum pada kekasih gelapnya itu. “ dan aku kangen banget ama kamu makanya aku kesini karena kamu jarang banget hubungi aku.” Cemberutnya.
Seketika Andrea merasa bersalah padanya. Memang Keyla sering kali menghubunginya tapi hanya beberapa sms atau telepon yang ia tanggapi dan selebihnya ia abaikan begitu saja karena selalu memikirkan akan dibawa kemana hubungan mereka yang tidak pasti itu tetapi kini melihat Keyla ada dihadapannya, Andrea berpikir kalau Keyla masih menyayangi, memperjuangkan dan mencintainya. Andrea berjalan mendekati kekasih gelapnya itu, merangkul kemudian memeluknya dengan erat.
“ maafin aku. Dari kemarin aku sibuk banget.” Andrea memutuskan untuk berbohong karena tidak mungkin ia akan menyakiti Keyla dengan mengatakan kalau ia sengaja menjaga jarak. “ kamu mau kan maafin aku?”
Mendengar permintaan maaf dari Andrea, Keyla mencoba untuk sok jual mahal dan melepaskan diri dari pelukan Andrea. Keyla sebenarnya tahu kalau Andrea jarang menghubunginya, ia sangat mengetahui sifat Andrea dari dulu karena itu ia sengaja mengunjunginya, menegaskan kalau ia berusaha membuat hubungan mereka kembali seperti dulu lagi dan Keyla tidak mungkin melepaskan begitu saja Andrea yang sekarang ini.
Karena Keyla terus menghindarinya, Andrea menarik tubuh kekasihnya itu dan memutarnya agar memandangnya, tidak membiarkannya untuk mengelak terus hingga wajah Keyla sudah menatapnya lalu Andrea menangkup wajahnya dan mencium kedua pipi Keyla penuh sayang, “ maafin aku, Please?” rupanya caranya itu berhasil karena kini akhirnya ia mendapat senyuman dari Keyla.
“ oke aku maafin kamu tapi kamu jangan kayak gitu lagi. Aku kangen banget sama kamu dari kemarin yank.” Ucap Keyla cemberut. “ aku sayang kamu.” Keyla menaruh kepalanya dibahu Andrea dan seperti biasa Andrea selalu luluh kalau Keyla sudah seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stalker
FanfictionKejadian 15 tahun yang lalu perlahan namun pasti menghampiri kehidupan Andrea yang biasa-biasa saja. Ia tidak pernah menyangka kalau peristiwa tersebut akan merubah kehidupannya.