44.

359 25 7
                                    

Di belahan dunia lain, 2 pasang kekasih sedang menikmati makan siang yang telah dibuat oleh Tiffany dan juga bantuan dari Dhea dan hanya 1 orang saja yang tidak menikmati makan siang tersebut.

Shawn memasukkan makanan itu ke dalam mulutnya dengan kasar sembari melirik Dhea yang begitu menikmati makanannya dan masa bodoh pada dirinya yang jelas-jelas meminta perhatian dari kekasihnya itu.  Sedangkan Andrea yang tidak tahu menahu dengan permasalahan sepasang kekasih itu, berinisiatif bertanya pada Tiffany.

“ mereka kenapa yank?”  bisik Andrea pada Tiffany dan masih mengira-ngira ada masalah apa yang membuat Shawn merajuk kepada adiknya.

“ Dhea marah terus nyuruh Shawn buat tidur diluar.”  Andrea manggut-manggut dengan jawaban Tiffany dan kembali melanjutkan acara makannya karena masakan Tiffany terlalu sayang untuk dibiarkan begitu saja.

“ yank udah donk marahannya.  Punggung aku juga sakit nih.”  Adu Shawn berharap kalau Dhea akan kasihan dan luluh kepadanya.

“terus?  Masalah buat aku!”  Dhea tidak menghiraukan rajukan Shawn.

“ ahh ayank mah...”  Shawn membantu Dhea yang membawa piring kotor ke dapur dan meninggalkan Andrea dan Tiffany beristirahat di ruang keluarga.

Mereka tidak ingin ikut campur dalam permasalahan hubungan Dhea dan juga Shawn walau Tiffany mempunyai andil didalamnya namun dia memilih untuk menemani kekasihnya yang sedang menonton TV.

Tiffany sedang duduk di sofa dengan kepala Andrea berebah dipangkuannya sambil menonton siaran bola.  Tiffany mengusap-usap kepala Andrea dan sesekali dikecupnya membuat Andrea tersenyum.

Saat sedang asyik-asyiknya menonton bola, tiba-tiba channelnya berubah ke siaran lain.  Andrea dan Tiffany menoleh siapa pelaku yang merubah siaran TV itu, yang rupanya pelaku tersebut Shawn sedang duduk tidak jauh dari mereka.

Shawn mengalihkan tatapannya pada 2 orang yang menatapnya karena telah mengganti siaran TV.

“ enggak masalah kan kalau diganti?”  tanya Shawn yang suasana hatinya masih jelek karena diabaikan oleh kekasihnya sendiri.

Andrea menggelengkan kepalanya, tidak mempermasalahkan dengan acara TV apa saja, selama Tiffany berada didekatnya dan Tiffany memutar malas bola matanya melihat tingkah kekanakan dari sepupunya itu.

Tak lama kemudian Dhea ikut bergabung bersama mereka di ruang keluarga.

“ kak, jalan yuk!  Aku kangen jalan-jalan ama kakak.”  Ajak Dhea bergelayut manja di lengan Andrea dan tak lupa mengajak Tiffany juga.

Dhea tidak ingin membuang kesempatan untuk menghabiskan waktunya bersama sang kakak.  Kesibukan keduanya membuat mereka jarang untuk berkumpul lagi.

“ tunggu bentar ya, kakak ganti baju dulu.”

Kini mereka berempat sedang berada di salah satu mall ternama di negara Adi Daya tersebut.  Satu-persatu toko mereka kunjungi.  Entah mencari barang yang diinginkan atau hanya window shopping saja.

Mereka menikmati waktu kebersamaan mereka saat ini namun hanya seseorang yang wajahnya masih kelabu namun Shawn tidak ingin membuat Dhea semakin menjadi marah karena itu ia tersenyum walau dengan sangat terpaksa.

Tidak tega karena mendiamkan Shawn, Dhea menghampiri kekasihnya itu.  Digenggamnya tangan Shawn yang membuat Shawn kaget karena sebelumnya tengah melamun.

“ maafin aku ya udah marah-marah ama kamu.”  Ucap Dhea meminta maaf.

Shawn menggelengkan kepalanya.  “ enggak usah minta maaf karena aku yang salah kok.  Sekali lagi aku minta maaf ya.  Enggak kuat aku kalo kamu diemin aku.”  akunya dengan wajah sedih.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 07 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

StalkerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang