41.

535 54 22
                                    

BRAKKK

Pemilik mobil yang baru saja ditabrak barusan, segera mengerem mobilnya yang menghasilkan suara decitan ban lalu keluar dari mobil dengan emosi yang menggebu.

Sebelum menghampiri mobil yang sudah menabraknya, Arestha mengecek mobilnya terlebih dahulu.  Dilihatnya mobil kesayangannya itu mengalami penyok yang cukup parah.  Bagaimana tidak parah kalau ia ditabrak dengan begitu kencangnya.

Selesai mengecek mobilnya, dengan langkah tergesa Arestha menghampiri mobil yang sudah menabraknya tersebut.  Ingin mendaprat pemilik mobil yang sudah tidak becus mengendarai mobilnya.

“ keluar elo!!!”  Arestha menggedor mobil mewah tersebut dengan berapi-api.

Karena tidak ada yang keluar dari mobil tersebut, membuat Arestha menjadi tambah emosi karena itu ia menggedornya lagi sampai beberapa kali.  Tindakannya itu berhasil membuat seseorang keluar dari pintu kemudi.

“ elo bisa bawa mobil enggak sih?!”  semprot Arestha pada sopir yang terus mengucapkan kata maaf. Namun ia tidak perduli karena orang itu telah membuat mobil kesayangannya menjadi lecet-lecet dan penyok.

Saat masih memaki sopir mobil itu, Arestha mendengar suara pintu mobil terbuka dan melihat orang yang paling ingin ia temui, menghampiri tempatnya berada.

“ saya minta maaf kalau sopir saya sudah membuat mobil anda menjadi rusak.”  Ujar Christine mewakili kesalahan dari sopirnya.

Arestha tidak langsung menjawabnya karena ia masih terpaku dan kaget, tidak meyangka kalau pemilik mobil yang sudah menabraknya adalah oang yang selalu ingin ia temui.

Sudah berbulan lamanya Arestha selalu mencari cara agar bisa menemui pemilik dari White. Corp namun sangatlah sulit dengan penjagaan bodyguardnya yang sangat ketat dan kini tanpa diduganya kesempatan itu ada dihadapannya saat ini.

“ bukan masalah yang penting kok.”  Tanpa membuang kesempatan yang ada, ia mencoba keberuntungannya itu.  Amarah yang tadi ia luapkan berangsur menghilang.

“ benarkah?  Saya akan bertanggungjawab untuk kerusakan yang sudah diperbuat oleh sopir saya.”  Tetapi Arestha meyakinkan kalau mobilnya tidak mengalami rusak yang serius lalu Christine memberikan kartu namanya.  “ hubungi saya bila anda berubah pikiran.”

Christine menyeringai tipis begitu kartu namanya diterima oleh Arestha.

Manusia yang sangat menyedihkan – batin Christine karena umpannya diterima baik oleh Arestha.

“ kalau begitu saya permisi dulu.”  Pamit Christine yang menjabat tangan Arestha setelah sedikit berbincang dengannya.

Ingin ia tepis tangan dari manusia parasit seperti Arestha tetapi dia harus menahannya.  Kalau bukan bagian dari rencananya, Christine tidak mau berurusan dengan Arestha hari ini.  Ia sudah cukup lama memperhatikan semua kegiatan Arestha agar bisa menyusun rencananya dengan matang dan terlaksana dengan baik.

“ kerja kamu bagus.”  Puji Christine kepada sopirnya yang sudah melaksanakan perintahnya dengan baik tanpa membuat Arestha curiga kepadanya.  Sopirnya hanya menganggukkan kepalanya lalu kembali fokus mengendarai mobil.

Dilihatnya Arestha yang masih di tempatnya, tersenyum melambaikan tangan ke arahnya lewat kaca spion mobilnya.  Christine menyamankan duduknya kemudian memejamkan matanya selama diperjalanan menuju ke kantornya.

Seutas senyuman hadir dibibirnya kala mengingat kalau sebentar lagi ia akan bertemu dengan Andrea.  Setidaknya Andrea bisa mengembalikan moodnya kembali bagus dan sedikit memberikannya semangat.

Setelah menempuh beberapa menit, ia sudah sampai didepan lobby kantornya.  Beberapa orang pegawainya sudah berjejer menunggu kedatangannya.

Dengan cekatan sopirnya sudah membukakan pintu untuknya begitu mobil telah berhenti.  Begitu elegannya ia berjalan melewati para pegawainya yang membungkuk memberi hormat kepadanya.  Selama berjalan menuju ke ruangannya, Christine mendengarkan penjelasan dari sekretarisnya apa saja kegiatannya hari ini.

StalkerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang