34.

677 87 12
                                    

Jangan bosen karena ini part yg panjang!
Dan baru bisa update.
Kemaren abis sakit 😁

.
.
.
.
.

Bulan sudah bertengger pada tempatnya mengeluarkan cahayanya menyinari bumi yang sebelumnya sudah beberapa jam ditinggalkan oleh matahari.  Cuaca juga tidak terlalu cukup buruk malam ini karena bisa menikmati langit cerah yang dihiasi banyak bintang.  Banyak orang yang tidak ingin ketinggalan menikmati pemandangan itu termasuk salah satunya Andrea sendiri yang kini sedang berada di berandanya dengan ditemani segelas wine ditangannya.  Tepat disampingnya terdapat sebuah meja yang disana terdapat sebotol wine mahal diatasnya.  Andrea terus menyeruput gelas winenya tanpa mengurangi intensitas indra pendengarannya.

Keberadaannya di beranda bukan hanya semata menikmati pemandangan bulan melainkan menunggu seseorang yang kedatangannya sudah ditunggu sejak 2 jam yang lalu.  Andrea melihat handphonenya yang entah sudah berapa kali dilihatnya, berharap menemukan balasan pesan yang sebelumnya telah ia kirimkan namun tak mendapatkannya sampai saat ini.  Andrea mendesah mengingat perbincangannya ditelepon bersama Tiffany beberapa jam yang lalu.

“ malam ini kamu jadi kan ngajarin aku?”  Andrea melepaskan satu persatu pakaian kantornya, menggantinya dengan pakaian yang nyaman ketika menelepon Tiffany dari kamarnya.

Andrea memutuskan pulang cepat mengingat kalau hari ini ia mempunyai sesi pelajaran bersama sahabatnya.

“ iya jadi kok…”

Andrea menunggu Tiffany selesai berbicara tapi dari seberang sana terdengar sebuah suara memanggil Tiffany yang Andrea bisa kenali kalau itu adalah sebuah suara dari Keanu.

“ Ndre, maaf ya aku lupa kalau hari ini aku ada meeting tapi janji kita enggak batal kok.  Mungkin mundur sedikit dari waktu yang kita janjikan.  Enggak apa-apa kan?”  Tiffany memastikan Andrea kalau janji mereka tidak batal.

“ iya enggak apa-apa kok tapi Tiff..?”  setelah mendengar ‘hm’ dari Tiffany, Andrea kembali berbicara setelah terdiam cukup lama.  Berpikir apakah terlalu kekanakan bila mengatakannya.  “ apa Keanu ikut juga?”

Andrea menepuk jidatnya, merasa betapa malunya saat mendengar suara tertawa dari seberang sana.  Rasanya ingin sekali ia menarik pertanyaannya itu.

“ sudah pasti dia ikut.  Kan dia juga bagian dari tim dancer, sama kayak aku apalagi dia partner aku.”  Tiffany merasa geli sendiri dan ingin sekali tertawa keras tetapi ia urungkan mengingat kalau Andrea pasti malu.

Tiffany tahu kalau Andrea pasti cemburu melihat kedekatannya bersama Keanu.  Ia ingin menanyakan apakah sahabatnya itu cemburu tapi Andrea akan menyangkalnya.  “ apa kamu cemburu?”  pada akhirnya ia menanyakannya juga, toh tidak ada salahnya ia mencoba keberuntungannya.

“ hah?  E-enggak kok.  K-k-kamu bisa ngambil kesimpulan dari mana k-kalau aku cemburu?”  dan Andrea semakin ingin menyembunyikan wajahnya mendengar bagaimana gagapnya ia menjawab pertanyaan itu.  Andrea merasa menjadi orang paling terbodoh.

“ iya iya aku percaya kok sayang kalau kamu enggak cemburu.”  Tiffany tidak bisa menghentikan tawanya, yang jelas-jelas menggoda Andrea.  Membayangkan kalau disana Andrea sedang menutup wajahnya yang memerah menahan malu dengan tangannya.  “ ya udah tunggu aku di rumah ya.”  dan mereka menutup sambungan telepon.

Andrea memijit pelipisnya mengingat tindakan bodohnya dan masih merasa malu walau kejadiannya sudah lewat beberapa jam yang lalu tetapi ia tahu kalau Tiffany akan kembali menggodanya bila mereka bertemu.  Saat sedang sibuk memikirkan bagaimana caranya agar ia tidak kembali digoda, lamunannya terganggu ketika mendengar suara mobil dari arah luar beranda kamarnya.  Andrea berdiri dari tempatnya ingin melihat siapa yang datang karena tidak mengenali suara mobil itu dan dari tempatnya, Andrea bisa melihat kalau ternyata mobil itu milik Keanu yang sedang berlari ke pintu penumpang, berusaha membukakan pintu mobil yang ia yakini kalau penumpang tersebut tidak lain Tiffany sendiri.

StalkerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang