5.

1K 94 2
                                    

Keesokkan paginya matahari belum muncul kepermukaan membangunkan seluruh penghuni di planet ini, Andrea bangun untuk melakukan kegiatan yang biasa ia lakukan setiap paginya.  Andrea mengucek matanya dan melihat jam diatas mejanya menunjukkan pukul 04.30 WIB.  Andrea berbalik dan tidak melihat Tiffany berada disampingnya padahal jam yang ia lihat masih terlalu pagi untuk seseorang bangun di jam seperti saat ini dan saat pikirannya sedang berkeliaran menduga-duga Tiffany kemana, Andrea mendengar pintu kamar mandinya terbuka.  Andrea menengok melihat siapa yang keluar dan melihat Tiffany sudah siap dengan pakaian olahraganya.

“ owh.. kamu udah bangun?”  Tiffany kaget melihat Andrea sudah bangun.

“ maaf aku ngebangunin kamu ya..”  Tiffany juga tidak menyangka kalau Andrea sudah bangun.

“ enggak kok.  Kamu mau jogging?”  Tanya Andrea yang mendapat anggukan dari Tiffany.

“ tunggu bentar ya, kita bareng.”  Ucap Andrea yang langsung bangun dari tempat tidurnya dan berlari ke kamar mandinya.

Tanpa menjawab ucapan Andrea, Tiffany memilih untuk ke dapur, membuat susu untuk mereka berdua.  Sambil melangkahkan kakinya ke dapur, rumah masih gelap tetapi Tiffany mendengar sesuatu dari arah dapur.  Begitu tiba, Tiffany melihat Nenek sedang menyiapkan peralatan berkebun.

“ pagi Nek!”  sapa Tiffany begitu berada disamping Nenek.

Nenek menengok dan melihat Tiffany sedang tersenyum kepadanya.

“ pagi juga.”  Balas Nenek sambil melanjutkan pekerjaannya sebelumnya.

“ kalian mau jogging?”  Tanya Nenek.

“ iya Nek.  Aku kesini mau bikin susu buat kita biar perut enggak kosong.”  Jawab Tiffany yang langsung mendapat tata letak dimana susu berada oleh Nenek.

“ syukurlah Andrea mendapat teman karena dibanding kakaknya yang rajin olahraga, Dhea sangat malas.  Kalau tidak dipaksa, mataharipun akan kaget bila lihat Dhea bangun pagi dan berolahraga.”  Ucap Nenek yang geleng-geleng kepala mengingat kebiasaan cucunya itu.

Tiffany tertawa mendengar ucapan Nenek.  Tiffany sangat menyukai keluarga Andrea, mereka sangat ramah dan baik untuk seukuran Tiffany yang baru beberapa bulan mengenal dan berteman dengan Andrea.  Mereka menganggap Tiffany bagian dari keluarga mereka sendiri dan Tiffany sangat menghargainya, dimana ia sendirian sebelumnya.  Sedang asiknya mengobrol, mereka dikejutkan dengan kehadiran Andrea yang langsung memeluk Nenek dari belakang.

“ pagi sayangku.”  Andrea mengecup pipi Nenek dan langsung mendapat tepukan keras dilengannya.

“ ouwW!!”  Andrea mengusap-usap tangannya.  “ kenapa aku dipukul?”  Andrea cemberut.  Tiffany yang melihatnya cekikikan.

“ lagian kamu ngagetin Nenek aja, mau lihat Nenek jantungan.”  Kata Nenek dan Andrea langsung memeluk Nenek lagi.

“ jangan ngomong begitu.  Nenek akan selalu sehat dan nemenin Andrea sampai Andrea tua kayak Nenek.”  Ucap Andrea mengeratkan pelukannya.

“ itu enggak mungkin, Ndre.”  Kata Nenek.  “ Nenek udah tua dan kamu tau kondisi Nenek seperti apa.”  Nenek meralat ucapan Andrea yang menurutnya salah.

Walau Andrea dan Dhea tidak menjelaskan tentang kondisi penyakitnya tetapi Nenek tahu seberapa parah penyakit jantungnya dan beliau mengerti cucu-cucunya menutupi kebenaran darinya.

“ Andrea enggak akan pernah biarin dan lepasin Nenek.  Andrea akan memastikan kalau Nenek selamanya akan nemenin Andrea sampai kapanpun.”  Kata Andrea keras kepala dan Nenek hanya bisa menghela napas.

StalkerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang