24. Jisung and His Decision

113 40 0
                                    

You can tap the star (⭐) icon there!

Thank you!

💙

Jisung kembali mengembuskan napasnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jisung kembali mengembuskan napasnya. Terlihat sekali tengah gundah. Ia gak sedang dalam keadaan bersemangat.

"Sung, kenapa sih?" Hyunjin bertanya.

Tepat di samping tubuhnya yang bersandar pada sofa di ruang tengah sang sahabat karib—Jisung. Hyunjin menyapa dan merangkul pundak lesunya. Jisung kembali menghela napasnya, menumbuhkan kesan ingin tahu dari sang sahabat.

"Dia suka gue, Hyunjin."

Sahabatnya mengerutkan dahinya, berpikir sejenak sebelum matanya melebar sepersekian detik. "Ah, si cewek imut?" tanyanya yang berujung anggukan pelan dari Jisung.

Hyunjin seketika tertawa, cukup lama sampai atensinya kini kembali pada sang lawan bicara yang tengah menatapnya heran sekaligus kesal. Untuk apa si dower ini tertawa?!

"Astaga, lo baru sadar sekarang? Emang lo tuh, kurang peka atau gimana sih?"

Alis Jisung terangkat satu, "Peka yang gimana?"

Hyunjin mendecak, mengusa frustasi rambutnya hingga berantakan. Sebelum ia tata kembali dan menjawab, "Jadi selama ini, lo yang selalu di deketin cewek-cewek tuh, nggak tahu kalau mereka suka sama lo? Otak lo waras gak sih?"

"Tahunya pas mereka nyatain perasaan ke gue sih."

"YA ITU NAMANYA NGGAK PEKA! ETDAH, BUSET."

"Tapi nggak ada hubungannya sama otak ya! Gue cuma kurang ngerti aja," bela Jisung.

Hyunjin mendecih, ia kembali fokuskan atensinya untuk sang sahabat yang tengah cemberut gak mengerti. Memangnya apa salahnya jadi kurang peka dengan perasaan perempuan yang suka ke Jisung? Memang itu salah?

"Sung," Hyunjin melingkarkan lengannya di pundak Jisung, membuat sang sahabat itu menoleh akan jarak yang gak lagi jauh antara keduanya. Jisung mengangkat sebelah alisnya, membiarkan Hyunjin melanjutkan. "Dengerin gue, banyak cewek yang suka ke lo selama ini. Dari awal kelas 10 dulu, lo itu udah jadi idaman karena sering senyum dan bantuin semua orang tanpa pandang bulu. Lo udah dikenal baik sama semua anak, guru juga banyak yang sayang sama lo, dan lo nggak tahu itu semua?"

Raut terkejut yang Jisung tunjukkan udah menjawab pertanyaan Hyunjin. Maka sahabatnya itu hanya menghela napasnya dan menepuk pelan pundak kanan Jisung dan menjauhkan dirinya. Hyunjin memilih untuk bersandar nyaman di punggung sofa yang ia duduki saat ini di rumah Jisung. Kembali mengembuskan napasnya dan tersenyum tipis.

"Jisung, lo itu selalu dicintai sama banyak orang. Harusnya lo sadar itu dengan banyaknya kawan yang tulus, bantuan kecil kayak dipinjemin pensil sama anak kelas, ataupun sapaan-sapaan hangat dari setiap orang yang papasan sama lo." Hyunjin melirik sahabatnya yang kini hanya terdiam, memikirkan semua hal yang Hyunjin sebutkan sebelumnya. Senyum Hyunjin semakin melebar, beriringan dengan usakan sayangnya di puncak kepala Jisung.

Tatapan mereka bertemu. Jisung dengan raut terkejutnya dan Hyunjin dengan senyuman hangatnya. Ia berkata, "Jangan batasi diri lo untuk nggak jatuh cinta Sung. Asal lo tahu, cinta itu nggak buruk. Suka sama seseorang itu nggak salah. Sayang kalau lo sia-siain semua perhatian yang ada di sekitar lo dengan menutup diri.

"Lo itu pantas. Untuk mencinta dan dicintai."

Satu kalimat itu, nyatanya masih belum membuat Jisung ingin berubah. Membuka sebuah ruang untuk ia isi dengan sebuah perasaan yang selama ini takut untuk ia coba. Tapi satu kalimat itu pula, yang mampu membuat Jisung berpikir ulang.

Apakah memang ia pantas?

---

Tbc.

Saturday, 17 july 2021

(+) hyunjin... :( ada yang tau masalahnya jisung kenapa?

Hello, Stay!

Thank you for always give me love, keep the support for me and Stray kids.
Thanks again for all your votment. I really appreciate it.

M.n

Publish : Saturday, 12 february 2022

Han! | H. JisungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang