5. Hey Stranger

426 98 0
                                    

You can tap the star (⭐)  icon there!

Thank you!

💙

"Tolong ya Jeong?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tolong ya Jeong?"

Ucap Jisung yang diberikan salam hormat serta senyuman lucu dari Jeongin.

"Siap! Ya udah, besok gue kasih ke dia kalo ketemu ya." Jisung mengangguk.

Beberapa hari setelah Jisung tahu sedikit tentangmu, dia segera berpikir akan memberikan apa padamu sebagai balasan karena keinginannya selama ini telah kamu berikan.

Dan untungnya dia udah temukan sesuatu yang pas dengan uang tabungannya—yang ia sisihkan untuk membeli kaset-kaset itu sebelumnya—dengan bantuan Jeongin sebagai informan tentu aja.

Jeongin bilang dia lumayan tahu akan dirimu. Jadi dia sedikit menceritakan perihalmu kepada Jisung. Yang membuatnya tahu balasan hadiah apa yang akan dia berikan.

"Kalo gitu gue pulang dulu."

"Iya, hati-hati Bang!"

Jisung mengendarai motor vespanya membelah jalanan, santai gak perlu tergesa-gesa. Lagi pula suasana malam ini mendukung untuk membuatnya bersantai ria sambil menikmati udara sejuk di malam hari.

Keadaan jalan gak terlalu ramai, dia hanya melajukan motornya agak ke pinggir supaya gak menghalangi kendaraan yang lain untuk melintas.

Hingga dia tiba pada lampu merah dan berhenti tepat tanpa melewati garis batas. Melihat sekeliling hanya untuk mengilangkan lelah menunggunya lampu merah berganti.

Dan tiba saatnya dia kembali melajukan motor vespanya sebelum dia harus segera mengerem paksa karena seseorang yang terjatuh di depan sepeda motornya.

Untung aja Jisung berada pada pinggir jalan dan gak ada kendaraan satupun di belakangnya. Dengan sigap dia memarkirkan sepedanya dan melihat keadaan seseorang yang terjatuh tadi.

"Hei, Anda nggak apa-apa?" tanyanya pada seorang gadis yang saat ini tengah memegangi lututnya.

Jisung sepertinya gak asing dengan gadis kecil di depannya. "Hei, apa ada yang sakit?" tanyanya sekali lagi, karena hanya desisan pelan yang ia dengar.

"Ssh... Sakit Kak Han..."

Selepas Jisung mendengar namanya disebut, wajahnya ia tundukkan untuk melihat siapa yang ada di depannya.

"Y/n?! Kamu kok—" kalimatnya gak lagi dia teruskan karena melihat darah mengalir dari lututmu. Dan beberapa luka goresan lainnya yang ia lihat tampak padan lengan juga beberapa bagian lain di kakimu.

"Sini aku bantu berdiri," dia membopongmu dan membawamu naik ke atas motornya.

Dia melepaskan helm miliknya dan ia pasangkan padamu, lalu menuntun tanganmu untuk memeluk perutnya selagi dia yang kembali melajukan motornya untuk segera pulang ke rumahnya.

°°°

"Aw! Ssh... Sakit," serumu saat Jisung membersihkan luka pada lututmu yang lumayan parah, karena darahmu terus aja mengalir.

"Maaf, maaf! Ini aku pelanin kok,"

Beruntung dia sedikit tahu tentang pertolongan pertama untuk luka seperti itu, jadi gak masalah.

"Jisung, itu kamu tubruk apa gimana?" tanya Bunda Jisung khawatir. Ayah serta Kakak laki-lakinya keluar begitu Jisung berseru dari luar rumah untuk segera menyiapkan kotak p3k.

"Lo ati-ati dong elah! Pake anak orang lo celakain segala!"

Jisung menghela napasnya. "Aku nggak nubruk Bun, dia jatuh depan motor aku tadi. Lo diem deh Kak, ah!"

"Terus?"

"Terus ya udah aku bawa ke sini, paling deket soalnya."

Mereka semua diam hingga Jisung telah selesai dengan acara; mari obati kamu yang luka.

"Nah! Udah aku hansaplas. Mendingan gak?" tanya Jisung padamu.

Kamu hanya mengangguk dengan melihat lututmu yang udah bersih dari darah serta tanah. Hansaplas bergambar warna kuning jadi penutup lukamu yang satu itu.

Senyummu terukir. "Makasih Kak!"

Jisung ikut tersenyum. Pertama kali dengan tulus. Ah, kamu jadi senang kan hehe.

"Ya udah, aku anter balik ayo."

---

Tbc.

Mon, 30 dec. 2019

Hello, Stay!

Thank you for always give me love, keep the support for me and Stray kids.
Thanks again for all your votment. I really appreciate it.

M.n

Publish: Thursday, 22 september 2020

Han! | H. JisungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang