21. We Are Not!

202 44 1
                                    

You can tap the star (⭐)  icon there!

Thank you!

💙

"Enggak!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Enggak!"

Adalah kata yang harusnya kalian ucapkan ketika pertanyaan dari Yena terlontar. Tapi justru tatapan terkejut yang hadir, Jisung yang membeku dengan tangannya yang mengambang di udara karena siapkan suapanmu untuk yang kedua kalinya tadi.

Lalu kamu yang mengalihkan pandangan dengan rona merah di pipi yang muncul tiba-tiba saat Jisung dengan gak sengajanya malah membuat kalian saling bertatapan.

Yena menutup mulutnya rapat, senyum canggung dia ukir lalu tepuk pundak Jisung sekali.

"Bercanda, jangan syok gitu dong haha."

Hambar, memang suasananya udah berubah. Lalu Jisung terkekeh sebelum masukkan kembali potongan roti itu ke dalam bungkusnya.

"Aku ke toilet dulu ya, rotinya jangan lupa habisin." seruan lembutnya dan senyuman simpul itu kamu angguki tanpa menatap matanya.

Yena menghela napasnya pelan, sepertinya dia salah ucap tadi.

"Dek, aku tinggal dulu periksa obat ya. Aku ada di ruang pojok kalau kamu butuh apa-apa." ucap Yena sambil tunjuk sebuah pintu di ujung UKS tempat para obat berada.

Kamu tersenyum, "Iya Kak." jawabmu.

Selepas Yena pergi kamu embuskan napas lega, menutup mata lalu mendecak pelan.

"Malu banget!" bisikmu penuh penekanan.

Sebaiknya kamu segera habiskan rotinya supaya Jisung nanti nggak bertanya dan malah kembali menyuapimu yang pastinya kemungkinan itu nggak akan terjadi.

°°°

Jisung memilih toilet di ujung koridor, melihat pantulan dirinya di cermin lebar di depannya.

Decakan keluar dari bilah bibirnya, "Gue kenapa nggak bisa ngelak ya?"

Jisung menyugar rambutnya ke belakang, menahannya untuk beberapa saat sebelum membasuh wajahnya dan kembali bercermin.

Dengusan kasar keluar, serta tetesan air yang turun dari wajahnya dia biarkan.

"Aneh kan, kalau gue segitu mudahnya jatuh hati sama anak itu?" gumamnya.

Lo kan, udah sering bareng dia sekarang.

Ucapan Hyunjin terngiang di benaknya, matanya membulat dan ludahnya ia telan gugup.

Han! | H. JisungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang