You can tap the star (⭐) icon there!
Thank you!
💙
•
"Minum dulu," Jisung berikan susu kotak yang tadi sempat dia beli di kantin sebelum sampai di atap sekolah.
Kamu terima minuman dari Jisung, tapi gak langsung kamu minum. Cuma jadi genggaman tanganmu yang udah puas usapin kedua matamu dari air mata.
Tangisanmu udah berhenti, cuma tinggal isakan kecil yang masih tersisa karena terlalu kuatnya kamu menangis tadi. Ini jadi pertama kalinya kamu di hina kayak gitu, serius.
Dan rasanya bener-bener sakit.
"Minum dulu Y/n, biar lebih tenang." lagi-lagi ucapan Jisung menginterupsi.
Helaan napasmu terdengar. Lantas segera meminum susu coklat darinya. "Makasih Kak," ucapmu setelahnya.
Jisung ngangguk, dia menatapmu sekilas sebelum hadapkan wajahnya ke depan.
"Ada yang sakit nggak?" tanyanya. Kamu tersenyum di sela minummu. Menenggaknya habis sebelum menjawab.
"Enggak Kak. Makasih udah dateng tadi." tatapanmu beralih padanya. Jisung tetap melihat ke depan, tapi kamu lihat senyum tipisnya terukir.
Lama gak ada pembicaraan, akhirnya Jisung berdeham. "Kamu kenapa diam aja tadi?"
"Hm?" mulutmu masih tersumpal oleh sedotan, menatapnya untuk melanjutkan kalimatnya.
Dia yang sadar ikut menoleh padamu, kedua alisnya terangkat, bertanya.
"Harusnya tadi kamu keluar aja dari kelas, laporan ke BK. Kenapa malah duduk diam?"
Seketika senyummu mengembang, melepaskan sedotan dari bibirmu. "Aku nggak mau ladenin sesuatu yang emang nggak pernah aku lakuin."
Jisung mengerutkan alisnya, pandanganmu beralih ke depan. Melihat keadaan jalanan kota yang cukup ramai pagi ini. Kamu melanjutkan, "Males tahu Kak, nanti kalau mereka udah tahu kebenarannya juga malu sendiri. Ya udah, aku biarin."
Jisung menggumam Oh, nggak menyangka akan kalimat yang keluar dari bibirmu. Dewasa banget, meskipun umurmu bahkan di bawahnya 2 tahun.
Jisung masih menatapmu yang tersenyum simpul dari samping, nggak terlalu cantik memang. Cuma wajahmu itu gak bosenin, kayaknya dia bakal betah lihatin wajahmu setiap hari.
Anjir, apaan sih? Dia menggeleng akan pikiran anehnya, dengusan heran keluar. Lalu mengikutimu yang tetap setia memandang jalanan di bawah sana.
Dia tersenyum, "Hebat ya, kamu." ucapnya.
Kamu menoleh seketika, Jisung tersenyum. Dan kamu serius suka sama senyumnya, apalagi di lihat dari dekat seperti ini. Kamu mau pingsan aja rasanya.
"Biasanya kalau cewek yang di posisi kamu bakal bentak-bentak, adu mulut sampai ke urat. Tapi kamunya kok pasrah?"
Dan tatapan kalian bertemu, Jisung dengan senyum lembutnya. Kamu dengan ekspresi kakumu. Jisung tertawa kemudian, matanya menyipit dengan bibirnya yang membentuk hati.
Kamu sekali lagi terpesona, kenapa lelaki di depanmu ini begitu memikat hati?
Matamu gak lepas darinya, hingga dia yang menyeka bagian sudut matanya dari air mata karena terlalu kerasnya tertawa. Lantas bibirmu menggumam,
"Aku suka Kakak."
"Hm?"
Yang sayangnya bertepatan dengan suara bel tanda pelajaran pertama akan di mulai.
"Kamu bilang sesuatu?" tanyanya yang sekarang tengah melihatmu.
Matamu mengerjap, tersenyum canggung kemudian. "Oh? Enggak. Itu udah bel, ayo masuk Kak." ajakmu dan berdiri.
Jisung menatapmu aneh, gak ayal mengikutimu yang telah berjalan mendahuluinya. Menyamakan langkahmu dan berjalan beriringan denganmu.
Jantungmu berdetak lebih cepat, sungguh ini akan jadi masalah kalau terus di sampingnya. Kamu meliriknya patah-patah, bertanya ragu.
"Em.. Kakak kok ngikutin aku?"
"Mau pastiin aman aja. Sampai kelas kamu."
Lalu genggaman tangannya di milikmu terasa begitu hangat dan besar. Tanganmu tergenggam sempurna di miliknya. Pas. Dan wajahmu memanas.
'Ughh.. Mama...'
"Oh iya, kalau anak kelas berulah lagi, bilang ke aku. Oke?"
Sial. Kamu serius pengin pingsan.
---
Tbc.
Sunday, 19 april 2020
(+) yes, untuk nebus rasa salahku sebab lama up, aku double up. makasih yang masih setia ya 💛
Hello, Stay!
Thank you for always give me love, keep the support for me and Stray kids.
Thanks again for all your votment. I really appreciate it.M.n
Publish : Saturday, 27 february 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Han! | H. Jisung
Fanfiction[ Han Jisung and You ] How Jisung learn about struggle and life from a girl whom hardly want him. ° Kak Han, aku mau kamu. Tapi kayaknya Tuhan nggak izinin aku untuk itu. ° Start: 1 September 2020 Finish: 25 March 2022 |Special thanks to : SKZ, Stay...