31. He Said No, From The Start

117 33 0
                                    

You can tap the star (⭐)  icon there!

Thank you!

💙

Ada yang selalu Jisung takutkan. Ada pula yang selalu kamu takutkan. Kalian memang sama-sama khawatir akan suatu hal. Tapi hari ini justru kalian malah menghadapi rasa takut itu sendiri. Rasa khawatir itu datang. Di atas atap sekolah sore ini, kalian berdiam diri. Gak mengumbar kata sejak perjalanan menaiki tangga sebelumnya.

Sebenarnya, Jisung pernah, bahkan sering mengalami suasana yang sama. Detak jantungnya sama berdetaknya seperti hari biasa, tapi kini lebih cepat. Entah karena gak sengaja lihat ekspresi gugupmu yang kentara atau apa. Tapi sumpah, kamu tetap lucu. Senyumnya otomatis mengembang.

"Kak Han." Akhirnya kalimat pertamamu setelah sekian menit Jisung tunggu keluar. Jisung menanggapi, ia menyandarkan dirinya di pembatas bangunan dan kembali menunggu.

"Ya?" katanya.

Jujur. Jisung mungkin udah tahu kamu mau bilang apa. Lagipula, Jisung juga udah tahu perihal rasamu yang ini. Tapi tetap, kamu mau sekali aja bilang langsung ke si empu hati yang selalu buat kamu bahagia meski cuma lihat wajahnya aja.

Jisung itu... ah, udah berapa sering ya kamu memuji? Tapi lelaki itu memang pantas untuk selalu dipuji. Semuanya sempurna. Alasan kamu bertahan juga karena si lelaki dengan pipi tembam itu kan?

Jadi, kamu pun mengembuskan napas perlahan. Tersenyum simpul sebelum kamu menatap matanya yang nyatanya tengah memperhatikan.

"Ah, gara-gara Kak Han ngeliatin gitu aku jadi gugup lagi..." rengekmu.  Jisung tertawa. Ia mengusak puncak kepalamu.

"Aku udah siap denger. Kamu nggak perlu gugup. Ungkapin aja apa yang di hati kamu. Aku nggak masalah."

Jisung memang bicara begitu tenang dan terkesan santai. Meskipun begitu, dia juga cukup gugup. Bukan apa, tapi ia lagi-lagi gak siap... untuk kembali menolak seseorang. Mungkin jika orang-orang tahu masalahnya mengapa, ia akan dianggap berlebihan.

Tapi bagi Jisung, itu gak berlebihan sama sekali. Sikapnya hari ini, adalah akibat dari masa lalunya. Yang kebanyakan orang gak tahu itu ada dan pernah Jisung lakukan.

Mungkin sepele. Tapi bagi Jisung enggak sama sekali. Meski saat itu ia belum tahu, akan apa yang dia lakukan akan membuatnya sebegitu kecewa dan menyesal. Sikapnya ini.. adalah bentuk balas dendam, akan dirinya dan untuk dirinya.

"Kak Han. Kalau aku bilang, jangan jatuh cinta tanpa aku, apa Kakak bisa?"

Kalimatnya memang berbeda. Tapi Jisung jelas tahu apa maksudnya. Ia melipat bibirnya ke dalam, membentuk garis tipis dan bergerak mendekat ke arahmu.

Kamu menunggu. Ia berkata,

"Aku nggak janji, tapi yang jelas sekarang aku nggak bisa sama kamu."

Ungkapan yang berbeda pula dari banyaknya kata penolakan yang biasa ia gunakan seperti, maaf ya dan kita temenan aja ya. Kamu tahu. Kamu tahu Han Jisung tengah berusaha. Tapi kamu gak tahu apa yang membuatnya ragu. Perasaanmu kah, atau hal lain?

Jisung menggigit bibir bawahnya, ia gak berani tatap kamu yang sebenarnya juga gak begitu kaget akan penolakan yang kamu sendiri udah tahu akan kamu dapatkan. Sejak awal, Jisung udah menolak. Tapi kanu yang memaksa.

Kamu melihat ke bawah, berusaha membuat mata kalian saling memandang. Kamu terkekeh pelan begitu Jisung terperanjat dan seketika mendongak.

"Ka-kamu... nggak mau jauhin aku?" tanyanya ragu.

Tentu kamu menggeleng. Senyummu masih tersemat. Jisung masih menunggu jawabmu.

"Buat apa? Kan aku suka Kak Han!" Ada tawa merdu yang Jisung dengar. Ia mulai kembali tenang.

"Jadi... kamu tetep mau deket sama aku? Kamu nggak akan pergi?"

Kembali, tawa itu terdengar. "Aku bakal temuin jalan pulang, Kak. Aku bakal temuin jalan pulang ke kamu. Sampai kapan pun, cuma Kak Han."

Biasanya mungkin Jisung akan menganggap itu hanya bualan. Tapi untuk yang ini, dia gak mau anggap itu hanya bualan. Dia mau percaya. Karena itu, dia mulai bercerita.

"Meskipun itu artinya kamu tahu semua tentang aku? Masa lalu aku?"

Lagi, senyum itu gak pernah pudar. Kamu menjawab, "Semua orang punya masa lalu Kak. Baik atau buruk. Lalu Kakak, punya di sisi yang mana?"

"Buruk." Jisung menjawab tanpa ragu. Meski begitu jawabannya terlontar, senyummu tetap bertahan.

"Kakak mau bagi itu ke aku?"

Jisung mengangguk.

"Kalau gitu, ayo. Aku mau dengerin semuanya."

---

Tbc.

Thursday, 17 february 2022

(+) wah, ga lama lagi!

Hello, Stay!

Thank you for always give me love, keep the support for me and Stray kids.
Thanks again for all your votment. I really appreciate it.

M.n

Publish: Thursday, 24 february 2022

Han! | H. JisungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang